Desainer Nina Septiana bersama Ibu Ratu Raja Arimbi dari Kesultanan Keraton Kanoman  Cirebon berkolaborasi membawa Batik Kanoman mendunia dalam Ajang Front Row Paris 2022/ FARAH
Desainer Nina Septiana bersama Ibu Ratu Raja Arimbi dari Kesultanan Keraton Kanoman Cirebon berkolaborasi membawa Batik Kanoman mendunia dalam Ajang Front Row Paris 2022/ FARAH
KOMENTAR

NINA Nugroho, sebuah brand fesyen ternama tanah air, kembali melenggang di kancah internasional. Kali ini menggandeng Keraton Kanoman Cirebon, Nina Nugroho bersiap untuk memperkenalkan salah satu wastra kebanggaan Indonesia ke negara Eropa.

Dalam Front Row Paris 2022, Nina Nugroho akan membawa 5 koleksi busana yang dipadankan dengan koleksi Batik Keraton Kanoman. Mengambil tema Caruban, yang saat ini dikenal sebagai Kota Cirebon.

“Para wali menyebut Caruban sebagai pusat jagat negeri, karena terletak di tengah-tengah Pulau Jawa. Sama seperti sosok perempuan, yang menjadi pusatnya keluarga. Jadi, perempuan harus mampu memberikan yang terbaik dari setiap aktivitasnya,” kata Nina Septiana, CEO Nina Nugroho, Selasa (23/8).

Koleksi pertama yang akan ditampilkan Nina Nugroho di Bateu Chansonnier Port Debilly Paris dan La Galerie Bourbon adalah tunik 2 in 1 dengan detil obi perpaduan batik Cirebon berwarna marun dan hitam putih di bagian lengan. Memakai batik dengan motif Kereta Paksi Naga Liman, yang menjadi kendaraan Sultan Cirebon.

Kemudian, koleksi midi shirt menggunakan Batik Wayang dengan motif Parang Panembahan Cirebon, dipadu bahan polos bridal cotton premium berwarna gold. Koleksi ini kian elegan dengan penambahan cape batik motif Parang Panembahan Cirebon.

Koleksi ketiga terdiri dari long coat Batik Wayang, shirt dan pipe pants. Batik Wayang sendiri merupakan simbolisasi manusia, yang mengajarkan filosofi kerukunan dan hidup dengan damai.

Selanjutnya, perpaduan Batik Patran Luwung dan Batik Wayang. Terdiri dari shirt 2 in 1 dengan detil di bagian belakang, dikenakan bersama cullote. Batik Patran Luwung sendiri bermotif keris.

Dan sebagai koleksi penutup, ada skirt dan tunik berbahan Batik Megamendung, yang sangat legendaris. Motif Megamendung yang dipakai adalah Nyai Panata Gama, yaitu ibu dari Sunan Gunung Jati.

“Batik Cirebon adalah wastra peninggalan leluhur yang harus dijaga, karena kaya akan pesan moral dan memiliki filosofi yang diturunkan secara turun temurun. Ini juga merupakan pengejawantahan dari #Aku Berdaya,” demikian Nina.




Instaperfect Ajak Perempuan Indonesia Berproses Menjadi Lebih Baik di Bulan Ramadan dengan Kampanye “The Beauty of Infinite Progress: Reflect, Reconnect, Rebloom”

Sebelumnya

Iced Espresso for Your Eyes: Sensasi Bali Espresso dalam Eye Cream Terbaru From This Island

Berikutnya

KOMENTAR ANDA