BERBICARA tentang perpustakaan, dunia Arab dikenal memiliki perpustakaan hebat yang menjadi sumber pengetahuan dunia sejak berabad-abad silam.
Ibu kota Irak Baghdad pernah menjadi pusat pembelajaran di dunia Islam abad pertengahan dan rumah bagi Bait al-Hikmah, sebuah perpustakaan yang menampung lebih dari 400.000 buku hingga dihancurkan oleh bangsa Mongol pada tahun 1258.
Lebih jauh ke belakang, Perpustakaan Aleksandria di Mesir menampung sejumlah buku dan gulungan yang serupa dari abad ketiga SM. Hingga akhirnya dilanda beberapa kebakaran dan menjadi 'korban' pertempuran di awal milenium pertama Masehi.
Keharusan untuk membaca dan mengejar pengetahuan dalam Islam sesuai kata pertama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad yaitu perintah untuk "membaca".
Berikut ini tiga di antara perpustakaan megah yang masih berdiri kokoh di wilayah Timur Tengah versi Middle East Eye.
Bibliotheca Alexandrina, Mesir
Perpustakaan Alexandria berisi salah satu koleksi terbesar gulungan dan buku kuno dan kehilangannya karena kebakaran, pengabaian, dan perang dianggap oleh beberapa sejarawan sebagai tragedi yang membuat kemajuan manusia mundur berabad-abad.
Sementara sebagian besar isi perpustakaan hilang dari sejarah, pada akhir abad-20 pejabat Mesir di kota utara memutuskan untuk membangun versi modernnya.
Pada tahun 1995, pengerjaan Bibliotheca Alexandrina dimulai.
Pemerintah Mesir, UNESCO, dan Universitas Alexandria bergabung dan berkolaborasi dengan tujuan menegakkan kembali Alexandria sebagai salah satu pusat intelektual dan budaya besar abad-20.
Dengan anggaran 220 juta USD, Bibliotheca Alexandrina diresmikan pada Oktober 2002.
Dengan ruang rak untuk sekitar 8.000.000 buku, ruang baca utama yang terletak di bawah atap panel kaca setinggi 32 meter, dan dinding yang diukir dengan karakter dari 120 skrip, perpustakaan ini juga merupakan daya tarik wisata dan surga bagi pecinta buku.
Perpustakaan Mohammed bin Rashid , Dubai
Salah satu perpustakaan terbaru di dunia, perpustakaan Mohammed bin Rashid Dubai dibuka pada Juni 2022.
Desain struktur yang menarik ini terinspirasi oleh buku terbuka di atas mimbar, sedangkan bangunannya sendiri menawarkan pemandangan Sungai Dubai yang menakjubkan.
Dengan gaya khas Dubai, segala sesuatu tentang perpustakaan ini sangat monumental mulai dari ukuran hingga kapasitasnya.
Membutuhkan lebih dari enam tahun untuk membangun, perpustakaan tujuh lantai ini menghabiskan biaya lebih dari 270 juta USD untuk membangun dan diharapkan dapat menampung sekitar sembilan juta pengunjung setiap tahun.
Perpustakaan Mohammed bin Rashed adalah rumah bagi satu juta buku fisik dan digital tetapi diharapkan pada akhirnya akan berisi 4,5 juta buku cetak, digital, dan audio.
Selain bahan bacaan yang berlimpah, perpustakaan Dubai diharapkan dapat menjadi tuan rumah lebih dari 100 acara budaya setiap tahun juga menjadi galeri seni permanen.
Perpustakaan Nasional Qatar, Qatar
Terletak di Kota Pendidikan Doha, Perpustakaan Nasional Qatar dirancang oleh arsitek terkenal dunia Rem Koolhaas.
KOMENTAR ANDA