DEPRESI pada remaja seringkali terabaikan. Perubahan perilaku dan mood yang tidak stabil, terkadang dianggap wajar di masa pendewasaannya. Oleh karena itu, penting bagi orangtua mengenali penyebab dan gejala depresi pada remaja, supaya bisa mendeteksi kondisi ini sedini mungkin.
Tidak hanya mengenali gejala dan penyebabnya, orangtua juga perlu membantu si remaja untuk bangkit Kembali.
Salah satu caranya adalah dengan memberikan makanan yang mengandung banyak prebiotik. Menurut dr Dyah Novita Anggraini, probiotik dapat membantu meringankan gejala depresi, karena adanya kandungan Lactobacillus.
Nah, kandungan inilah yang menghambat kerja bakteri jahat, yang bisa menghasilkan hormon serotonin dan dopamin, yang memicu rasa bahagia. Efek mengonsumsi probiotik hampir sama dengan efek konsumsi obat antidepresan.
“Jika remaja Bunda sudah didiagnosis menderita depresi dan ingin mencoba probiotik, konsultasikan dulu dengan psikolog atau dokter. Jadi, Bunda bisa menentukan aturan porsi probiotik yang pas untuk dikonsumsi,” kata dr Vita.
Bagaimana probiotik bekerja? Dalam ilmu kesehatan ada istilah gut-brain axis (GBA), yaitu otak dan sumsum tulang belakang dengan sistem pencernaan yang saling memengaruhi.
Ahli meyakini, mikroorganisme di usus manusia, termasuk probiotik, berperan penting dalam GBA, yaitu:
- Memproduksi neurotransmitter yang bisa memengaruhi nafsu makan, mood, serta kebiasaan tidur.
- Mengurangi peradangan di tubuh, yang bisa sebabkan depresi.
- Memengaruhi fungsi kognitif dan respons seseorang terhadap stress.
Adapun makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt, kefir, tahu, tempe, susu kedelai, dan buah zaitun.
Makanan dengan kandungan probiotik disarankan untuk dikonsumsi satu kali sehari. Dijelaskan dr Vita, tidak ada efek samping apabila diminum sesuai aturan pakai yang dianjurkan di kemasan.
Namun, probiotik pada umumnya punya kandungan bakteri baik untuk merangsang usus bergerak. Bakteri baik ini memelihara kesehatan sistem pencernaan, sehingga buang air besar menjadi lebih lancar.
Bila Anda merasakan diare atau menjadi sering buang air besar, hentikan konsumsi makanan dan minuman tersebut. Bila diare sudah mengganggu, periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
KOMENTAR ANDA