Di pendidikan prasekolah, anak diajarkan untuk terbiasa mandiri dan mampu mengelola emosi ketika berada di kelas/Net
Di pendidikan prasekolah, anak diajarkan untuk terbiasa mandiri dan mampu mengelola emosi ketika berada di kelas/Net
KOMENTAR

PEMERINTAH secara resmi telah mengusulkan RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dalam program legislasi nasional prioritas 2023, ke DPR RI. RUU Sisdiknas ini secara rinci menjabarkan mengenai durasi wajib belajar, yang tadinya 9 tahun kini menjadi 13 tahun.

Dalam RUU tersebut, diusulkan wajib belajar pendidikan dasar 10 tahun, ditambah pendidikan menengah 3 tahun. Pendidikan dasar mencakup kelas prasekolah dan kelas 1 sampai 9. Ditambah, 3 tahun pendidikan menengah, mencakup kelas 10 sampai 12.

Perluasan wajib belajar ke pendidikan menengah dilakukan bertahap pada daerah yang kualitas Pendidikan dasarnya sudah memenuhi standar.

Tak hanya itu, pemerintah juga mengusulkan istilah ‘peserta didik’ dalam aturan terkait Pendidikan, dihapus dan diganti dengan kata ‘pelajar’ pada RUU Sisdiknas. Tujuannya, untuk menegaskan posisi aktif pelajar sebagai subyek utama Pendidikan, bukan hanya sebagai peserta.

Terkait cakupan wajib belajar tersebut, di mana kelas prasekolah menjadi salah satu tahun belajar, maka bisa dikatakan bahwa pemerintah menyarankan Pendidikan Dasar Usia Dini (PAU) atau Taman Kanak-Kanak penting sebelum melangkah ke jenjang pendidikan dasar.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan (Disdik), menerapkan layanan wajib PAUD 1 tahun bagi anak usia 5 sampai 6. Hal ini dirasa perlu untuk mempersiapkan anak-anak ke jenjang pendidikan sekolah dasar (SD).

“PAUD merupakan simulasi terhadap perkembangan anak yang wajib dilakukan sejak usia dini,” kata Kepala Disdik DKI Jakarta Nahdiana.

Di pendidikan prasekolah, anak diajarkan untuk terbiasa mandiri dan mampu mengelola emosi ketika berada di kelas. Mereka juga diajarkan mengenal huruf, angka, belajar membaca dan berhitung.

Kepandaian ini sangat dibutuhkan ketika masuk ke jenjang pendidikan dasar. Dengan demikian, anak dapat mengikuti pelajaran dengan perasaan yang lebih siap dan terhindar dari kegagalan mengikuti pelajaran.

Di kelas awal inilah anak akan dilatih untuk disiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya di sekolah. Jika berhasil, maka kemungkinan ia akan menjadi anak yang sukses di sekolah, sangat besar.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News