PSIKOSOMATIS adalah kondisi yang menggambarkan munculnya penyakit fisik yang disebabkan oleh kondisi mental yang sedang drop. Dilihat dari sisi psikologis, psikosomatis adalah kondisi yang membuat penderitanya merasakan sakit dan gangguan fungsi tubuh, namun ketika dilakukan pemeriksaan fisik, tidak ada masalah dengan kinerja organ tubuhnya.
Secara etimologi, psikologi terdiri dari dua kata, psyche artinya pikiran dan soma yang artinya tubuh. Jadi secara harfiah psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh
Gejala psikosomatis berbeda-beda pada setiap pengidapnya. Gejalanya pun terkadang berbeda-beda ketika kumat tergantung kondisi psikologis seseorang.
Seseorang yang merasa tegang atau takut, fisiknya akan merespon dengan memunculkan tanda-tanda seperti jantung berdebar, mual , gemetaran (tremor), berkeringat, sesak nafas, lemas , nyeri ulu hati seperti sakit maag dan terkadang sakit kepala.
Gejala-gejala fisik yang dirasakan oleh penderita psikosomatis timbul disebabkan karena meningkatnya impuls syaraf dari otak ke beberapa bagian tubuh. Pelepasan hormon adrenalin (epinefrin) ke dalam aliran darah bisa menyebabkan gejala fisik tersebut.
Umumnya seseorang yang mengalami psikosomatis, akan beberapa kali berganti dokter sampai menemukan dokter yang ia rasa cocok. Karena ia merasa membutuhkan dokter yang dapat mengerti dan mendengarkan setiap keluhannya. Orang tersebut merasa tidak terima apabila dokter mengatakan dirinya baik-baik saja, karena ia merasakan ada yang salah dengan tubuhnya.
Kiat Mengatasi Psikosomatis
Meskipun penderitanya tidak ada memiliki sakit secara fisik, namun penderitanya tetap merasakan ketidaknyamanan dalam beraktivitas. Untuk mengatasinya ada beberapa kiat untuk mengatasinya seperti :
- Mengistirahatkan pikiran sejenak relaksasi.
- Mendengarkan musik.
- Mengelola stress
- Tidur yang cukup
- Olahraga secara teratur
- Makan makanan yang bergizi.
- Rekreasi.
- Melakukan hobby atau hal-hal yang disukai.
- Berbicara dengan orang-orang terdekat.
Penyembuhan psikosomatis tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun dengan kesabaran hal ini akan dapat diatasi. Bila dengan tips-tips diatas hal tersebut belum dapat diatasi, maka segera hubungi psikolog agar dapat dilakukan terapi lebih lanjut.
KOMENTAR ANDA