NAMA M. Hasna Maznavi dikenal masyarakat sebagai pendiri sekaligus presiden Women's Mosque of America (Masjid Perempuan Amerika).
Perempuan kelahiran 2 Oktober 1985 ini juga penulis dan sutradara komedi WGA (Writers Guild of America) yang berkomitmen untuk mengubah bagaimana Muslim dideskripsikan oleh media mainstream Amerika.
Hasna meraih gelar MFA dalam Produksi Film & TV dari USC School of Cinematic Arts dan gelar BA dalam Seni dan Komunikasi Massa dari UC Berkeley.
Dia pernah menulis film independen The Tiger Hunter dan melakukan pemasaran khusus untuk All-American Muslim—sebuah reality show tentang kehidupan sehari-hari umat Muslim.
Menginisiasi Masjid Perempuan Amerika, Hasna berharap itu membuka jalan menuju Renaisans Islam di seluruh dunia. Pencerahan yang dibentuk oleh suara, partisipasi, kepemimpinan, dan keilmuan perempuan Muslim seperti pada masa awal Islam.
Masjid khusus perempuan ini bertempat di bekas sinagog dan ruang diskusi antaragama perempuan di pusat kota Los Angeles.
Masjid ini dipimpin oleh wanita. Panggilan adzan, orasi tentang keilmuan Islam, mengajar kelas Quran, dan khutbah Jum'at semuanya oleh perempuan. Masjid mengizinkan pria di beberapa kegiatan tetapi dipimpin oleh perempuan dan memiliki diskusi dan kelas yang didedikasikan untuk masalah mereka.
Masjid perempuan mewakili perkembangan komunitas Muslim di Amerika baik secara internal maupun eksternal. Perempuan Muslim di jantung Islam biasanya tidak datang ke masjid secara teratur, sehingga masjid-masjid Amerika yang didirikan oleh Muslim imigran baru terkadang memiliki fasilitas lengkap yang mengakomodasi kebutuhan perempuan Muslim di Amerika.
Masjid tersebut juga berusaha melawan stereotip perempuan Muslim yang tidak memiliki peran kepemimpinan dalam keyakinan mereka.
Setelah masjid khusus perempuan didirikan, Hasna menerbitkan sebuah artikel di Huffington Post untuk menjelaskan motivasi kerjanya di masjid tersebut.
Dia mencoba melawan citra bahwa masjid perempuan mewakili pemberontakan terhadap laki-laki Muslim dan sejarah Islam. Dia menulis untuk mengklarifikasi bahwa masjid perempuan bukanlah pemberontakan terhadap pria beragama Islam dan bahwa pria Muslim terlibat dan mendukung pekerjaannya.
KOMENTAR ANDA