KEINGINAN terbesar setiap manusia adalah sukses di segala bidang yang digeluti. Baik bisnis, pekerjaan, maupun usaha pribadi. Memiliki rumah mewah, uang yang banyak, pasangan yang setia, tentunya menjadi idaman siapa saja.
Tapi, tak begitu yang dirasakan oleh penderita duck syndrome. Kesuksesan yang diraihnya tidak serta merta membuat ia bahagia. Saat orang lain ingin sepertinya, ternyata penderita duck syndrome justru sedang diterpa banyak beban, sehingga sulit menjalani kehidupannya.
Duck Syndrome adalah istilah yang mengacu pada sebuah perilaku seseorang yang sebenarnya sedang bermasalah, tapi tetap tampak baik-baik saja.
Sindrom ini banyak diderita remaja yang masih sekolah atau sedang kuliah. Mereka mungkin lulus dari universitas atau sekolah ternama dengan nilai yang sangat memuaskan, namun ketika masuk ke dunia kerja, mereka bisa mengalami masalah mental.
Kenapa Bisa Terjadi?
Sindrom bebek bisa terjadi saat anak merasa tertekan dengan imej positif yang tidak sengaja dibangun. Misalnya, saat duduk di bangku SMA, ia berhasil menunjukkan prestasi yang luar biasa. Suatu kebanggan bagi orangtua, dan tentu dirinya sendiri.
Hal ini membuat anak semakin ambisius. Mereka yakin, akan menjadi ‘yang terhebat’ saat duduk di bangku kuliah. Namun pada kenyataannya, sistem pendidikan yang berbeda dan mata pelajaran yang semakin kompleks, membuatnya kewalahan.
Imej siswa teladan yang selama ini dibanggakan, sulit diraih. Tapi ia tidak mau terlihat gagal dan berusaha mati-matian untuk terlihat tenang. Di sinilah sindrom bebek terbentuk.
Ikuti Kelas Psikoterapi
Duck syndrome bisa mendorong seseorang untuk memaksakan diri bekerja di luar kemampuan. Pada akhirnya, muncul gangguan kecemasan dan depresi. Apabila gagal, dunia seperti runtuh, tak ada lagi kehidupan.
Jika hal ini terjadi, segera lakukan psikoterapi atau terapi bicara. Bersama ahlinya, kamu bisa mengungkap apa saja yang dirasakan dan dialami diri. Nantinya, ahli akan membantu kamu untuk memecahkan masalah dan mencari solusinya bersama.
Namun duck syndrome bisa dihindari, salah satunya dengan memanfaatkan bimbingan konseling (BK) yang biasanya memang disediakan oleh sekolah. Atau, kamu bisa ikut terlibat dalam manajemen stress.
Yakinkan dalam diri sendiri, bahwa hidup tidak selamanya berjalan sempurna. Kegagalan adalah hal yang wajar dan bisa dialami siapa saja.
KOMENTAR ANDA