KOMENTAR

VIRUS HIV bisa menular kepada siapa saja, termasuk anak-anak. HIV bekerja menyerang sel CD4, yaitu sel limfosit yang berperan sangat penting untuk sistem imun tubuh. Jadi, orang yang terpapar akan mengalami penurunan daya tahan tubuh.

“Karena menyerang sistem imun, maka anak yang terpapar HIV akan mudah sakit. Mereka juga akan mengalami perburukan gejala, meski sakit yang dialaminya relatif ringan. Mulai dari paparan kumat atau batuk pilek, yang kemudian berkembang menjadi pneumonia,” kata Ketua Satgas HIV Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Endah Citraresmi, SpA(K).

Jamur di Mulut

Menurut dr Endah, anak-anak dengan HIV seringkali dating berkonsultasi ke dokter dengan keluhan berupa jamur di mulut (oral thrush).

Pada Sebagian besar individu, infeksi jamur pada mulut tidak menyebabkan tanda atau gejala serius. Tapi hal ini tidak berlaku pada individu yang memiliki sistem daya tahan tubuh yang lemah.

Oleh sebab itu, infeksi jamur di mulut lebih sering terdiagnosis pada indovidu yang memiliki kelemahan pada sistem daya tahan tubuh. Hal ini bisa terjadi pada mereka yang terinfeksi HIV.

Pada gejala awal, infeksi jamur di mulut umumnya tidak menyebabkan tanda atau gejala. Tapi, jamur dapat berkembang biak dalam beberapa waktu dan memunculkan gejala seperti:

  • Lesi berwarna putih pada lidah, pipi bagian dalam, gusi, atau tonsil.
  • Sedikit perdarahan, apabila lesi mengalami luka.
  • Nyeri terkadang dapat dirasakan pada lokasi terjadinya lesi.
  • Kulit yang kecing dan pecah-pecah pada tepi mulut.
  • Kesulitan menelan makanan.

Pada tingkat akhir infeksi, pengidap juga bisa mengalami infeksi oportunistik, seperti pneumonia pneumocystis carinii. Jumlah organisme bisa menjadi begitu banyak di dalam paru-paru, sehingga menimbulkan kesulitas bernapas.

“Sebetulnya, HIV anak ini adalah imbas dari HIV yang terjadi pada dewasa. Penularan pada anak mayoritas, 90 persen, terjadi dari ibu ke janin. Jadi, pengendalian HIV pada orang dewasa akan memengaruhi terjadinya kasus-kasus HIV pada anak,” demikian dr Endah.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health