KOMENTAR

PERUSAHAAN farmasi milik negara PT Bio Farma telah menyiapkan sejumlah skema impor tiga vaksin untuk antisipasi menghadapi cacar monyet. Bio Farma menilai hal itu sebagai upaya penanganan dini terhadap virus cacar monyet.

Dirut PT Bio Farma Honesti Basyir menyatakan bahwa tahap pertama yang dilakukan adalah mengupayakan pengadaan vaksin melalui Special Access Scheme (SAS).

Bio Farma telah menjalin komunikasi dengan beberapa produsen vaksin, termasuk dengan Bill & Melinda Gates Foundation serta Jenner Institute untuk pengadaan vaksin. Saat ini Bio Farma masih menunggu arahan dari Kemenkes RI untuk kelanjutan prosesnya.

Salah satu vaksin cacar monyet yang sudah diimpor Kemenkes adalah Imvamune produksi Bavarian Nordic, Denmark. Vaksin tersebut sudah dipakai di Amerika Serikat juga Kanada. Namun mengingat stok yang terbatas secara global, vaksinasi Imvamune cukup dilakukan dengan satu dosis.

Vaksin tersebut memakai metode virus dilemahkan dan dapat digunakan untuk melindungi orang berusia di atas 18 tahun dari virus cacar, cacar monyet, dan orthopoxvirus.

Kandidat vaksin kedua yang akan didatangkan Bio Farma adalah LC16m8 produksi SVRG Kaketsuken, Jepang yang menggunakan metode virus dilemahkan. Vaksin ini digunakan untuk mencegah gejala parah pada pasien cacar.

Selama ini Kaketsuken diketahui hanya memproduksi vaksin untuk pasokan dalam negeri Jepang. Akibat kebutuhan yang terus naik, kapasitas produksi massal saat ini mencapai 80 juta dosis.

Kandidat vaksin ketiga adalah ACAM2000 yang bisa dipakai oleh kelompok usia di atas satu tahun. Meski demikian, vaksin tersebut tidak boleh diberikan untuk orang dengan imunosupresi dan penyakit jantung.

Skema lain yang disiapkan Bio Farma adalah penyediaan vaksin Varicella (cacar air) untuk mengurangi risiko infeksi pada orang yang telah menerima vaksin cacar air sebelum tahun 1980. Data menunjukkan stok vaksin Varicella per 29 Agustus sebanyak 27.458 botol.

Dilaporkan ANTARA, meski belum ada data ilmiah yang memastikan vaksin Varicella efektif melawan cacar monyet, vaksin tersebut diharapkan bisa mengurangi risiko infeksi terutama bagi orang dewasa.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News