BERKUNJUNG ke Saribu Rumah Gadang (Kawasan 1000 Rumah Gadang) merupakan sebuah desa wisata alias kampung adat masyarakat Minangkabau yang terletak di Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat.
Seperti yang sudah dikenal masyarakat, rumah gadang merupakan pusaka tinggi dan rumah adat kebanggaan masyarakat di Minangkabau. Bisa dikatakan bahwa adat dan budaya asli Minang menjadi wajah dan jati diri dari Nagari Saribu Rumah Gadang.
Dinamakan Saribu Rumah Gadang karena di kawasan ini terdapat banyak rumah gadang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Kampung adat ini merupakan wujud dari perkampungan masyarakat Minang di masa lampau.
Tak hanya menikmati keunikan deretan rumah gadang yang berderet dilatari pemandangan alam menakjubkan, pengunjung Nagari Saribu Rumah Gadang juga bisa menikmati aneka kuliner khas Minang juga beragam kesenian budaya khas ranah Minang.
Tentang kuliner, kita tahu bahwa Sumatra Barat merupakan salah satu 'surga' kuliner di Tanah Air. Di antara hidangan yang bisa dinikmati di Nagari Saribu Rumah Gadang adalah dendeng picuak ubi, kacemuih, pangek pisang, pangek pakih, juga samba lado tanak.
Sementara untuk kesenian budaya, di antara suguhan yang banyak menarik perhatian adalah tari piriang, tari pasambahan, tari tampuruang, juga penampilan silek.
Jika ingin menghabiskan waktu lebih panjang di Nagari Saribu Rumah Gadang, para pengunjung tak perlu khawatir karena banyak ada banyak penginapan dan homestay yang bisa dipilih.
Sebagian besar kondisi rumah gadang berada dalam kondisi yang terawat dengan baik. Kawasan yang artistik ini juga menjadi lokasi pembuatan sejumlah film layar lebar maupun acara televisi.
Saribu Rumah Gadang bisa yang berjarak 150 kilometer dari kota Padang, ibu kota Sumatra Barat, bisa ditempuh dengan lama perjalanan kurang lebih empat jam.
Pada tahun 2017, kawasan ini dinobatkan sebagai Kampung Adat Terpopuler di Indonesia. Tentang pemberian nama Saribu Rumah Gadang, hal ini adalah inisiatif Meutia Farida Hatta saat menjabat Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan di tahun 2008.
KOMENTAR ANDA