WISATA alam Indonesia, sekaligus wisata bersejarah Geopark Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan resmi masuk UNESCO Global Geopark. Wisata Geopark Maros-Pangkep ini menjadi warisan dunia yang ketujuh yang berasal dari Indonesia.
Adapun geopark Indonesia yang lebih dulu diakui UNESCO adalah Geopark Batur-Bali, Geopark Cileuteuh-Pelabuhan Ratu, Geopark Gunung Sewu, Geopark Rinjani-Lombok, Geopark Belitong-Bangka Belitung, dan Geopark Kalidera Toba-Sumatera Selatan.
Legitimasi dari UNESCO nantinya akan berdampak besar terhadap keberlanjutan pelestarian potensi yang ada di sana. Sekalihus sebagai sarana promosi yang efektif, sehingga dapat menambah minat wisatawan.
Fakta Geopark Maros-Pangkep
Karst Maros-Pangkep termasuk salah satu karst kelas dunia yang memiliki keindahan, keunikan, flora dan fauna, nilai-nilai ilmiah, dan sosial budaya yang tinggi.
Geopark Maros-Pangkep telah mendapatkan status Geopark Nasional pada 2017 dan merupakan Kawasan karst terbesar kedua setelah China Selatan.
Karst Maros-Pangkep memiliki ratusan gua yang pernah ditinggali oleh manusia prasejarah. Budaya masa lalu sangat tergambar melalui lukisan prasejarah berusia 40 ribu. Di dalamnya juga menjadi tempat hidup jutaan spesies kupu-kupu, sehingga mendapat julukan ‘Kingdom of Butterfly’.
Kawasan Geopark Nasional Maros-Pangkep (GNMP)/Maros Pangkep Aspiring UNESCO Global Geopark (MPAUGGp) meliputi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan, yang secara administratif termasuk wilayah daerat seluar 223.629 ha dan Kepulauan Spermonde dengan luas 88.965 ha.
Sebagai geopark, terdapat berbagai destinasi wisara berbasis alam yang berkelanjutan, seperti geosite, biological site, dan cultural site.
KOMENTAR ANDA