SEORANG sejarawan dan penerbit silsilah Inggris menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Ratu Elizabeth II adalah keturunan Nabi Muhammad saw. atau Bani Hasyim di jazirah Arab.
Pernyataan tersebut membantah laporan dan unggahan yang ramai di media sosial pascakematian Ratu Elizabeth II. Tulisan berisi teori yang mengklaim Sang Ratu adalah keturunan Nabi Muhammad.
Teori tersebut memperlihatkan bahwa garis keturunan Raja Inggris bergabung dengan silsilah keluarga Nabi Muhammad melalui putri Muslim abad ke-11 bernama Zaida asal Seville, perempuan misterius yang menetap di Andalusia.
Penemuan tersebut sebenarnya telah dibagikan media Inggris sejak tahun 2018, lalu muncul kembali setelah kematian Ratu.
Hal itu berkaitan dengan Burke's Peerage, penerbit silsilah Inggris dan otoritas leluhur keluarga kerajaan sejak tahun 1847.
Burke's Peerage menegaskan bahwa mereka bukan sumber asli dan tidak mempunyai informasi silsilah yang berkaitan dengan hal itu.
Seorang perwira Inggris sekaligus ahli silsilah bernama Iain Moncreiffe disebut-sebut menjadi sumber klaim tersebut.
Hingga saat ini tidak ada temuan resmi yang otoritatif dan bersumber autentik yang menghubungkan garis keturunan raja Inggris dengan nabi Islam.
Dugaan demi dugaan
Terlepas dari ketidakpastian tersebut, sebuah wawancara TV dengan mantan mufti Mesir Ali Gomaa, memuji teori tersebut.
Gooma mengklaim bahwa "nenek moyang" raja Inggris adalah seorang Muslim yang dipaksa menjadi seorang Kristen selama periode inkuisisi sebelum tiba di Inggris. Sedangkan kakek Elizabeth, Raja George V, memerintah antara tahun 1910 dan 1936.
Ada pula siaran pers pada Oktober 1986 yang ditandatangani kelompok Muslim di Istana Buckingham terkait United Press International (UPI), mengutip surat yang diduga ditulis oleh Direktur Penerbitan Harold Brooks-Baker untuk Margaret Thatcher.
"Fakta bahwa keluarga kerajaan adalah keturunan langsung dari Nabi Muhammad tetap tidak bisa diandalkan untuk melindungi keluarga kerajaan dari teroris Muslim selamanya."
"Hanya sedikit sekali orang Inggris yang mengetahui bahwa darah Nabi Muhammad mengalir di nadi Ratu. Namun semua pemuka agama Islam sangat bangga tentang itu," demikian isi tulisan tersebut.
Zaida, si perempuan misterius
Putri Muslim Zaida adalah tokoh penting dalam dugaan silsilah keluarga Ratu Elizabeth yang mengikatnya dengan Nabi Muhammad.
Zaida digambarkan sebagai seorang pengungsi Muslim yang melarikan diri dari Seville, menjadi Kristen, dan dikenal sebagai Isabella.
Ia dianggap oleh beberapa orang sebagai putri penguasa Sevilla Al-Mutamid Ibn Abbad, konon keturunan klan Hashemite, dia menjadi selir Raja Alfonso VI dari Kastilia, musuh bebuyutan ayahnya.
Diduga, salah satu keturunan Zaida menikah dengan Richard dari Conisbrough, Earl of Cambridge ke-3, pada abad ke-14. Dia dikatakan sebagai nenek moyang Ratu Elizabeth.
Profesor humaniora Patricia Grieve dari Universitas Columbia mengatakan bahwa Zaida adalah sosok misterius karena sebagian besar tentang hubungannya dengan Raja Alfonso VI dari Leon-Castile adalah spekulasi dan legenda. Tidak banyak fakta sejarah bisa ditelusuri.
Salah satu cerita menyebutkan bahwa Alfonso VI 'memenangkan' Zaida dalam pertandingan catur melawan al-Mutamid, raja Muslim Sevilla, yang merupakan ayahnya.
Hubungan Zaida dengan Raja Alfonso dikaburkan oleh fakta bahwa tidak jelas apakah dia adalah istri sah atau selir.
Grieve mengatakan bahwa jika Zaida adalah sosok yang masuk agama Kristen dan mengambil nama Isabel, itu akan menghubungkannya dengan keluarga kerajaan Eropa di luar Spanyol.
"Tidak ada yang mengejutkan saya tentang hubungan darah, betapapun jauhnya waktu dan sedikit hubungan, antara sejumlah orang, termasuk Ratu Elizabeth dan Nabi Muhammad," ujar Grieve, seperti dilansir Middle East Eye.
KOMENTAR ANDA