KOMENTAR

MUSIM hujan telah tiba. Ini berarti kita akan sering menghadapi cuaca mendung dengan lebih sedikit terik matahari.

Dengan sinar matahari yang sedikit redup, apakah kita tetap harus memakai sunscreen (tabir surya) saat keluar rumah?

Laman resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyatakan bahwa kapan pun kita bersenang-senang di luar ruangan, jangan lupa untuk melindungi kulit dari paparan berlebih sinar matahari. Kulit yang tidak terlindungi bisa rusak oleh sinar UV hanya dalam hitungan waktu 15 menit.

Bahaya UVA dan UVB

Bagi kita yang memiliki aktivitas rutin di luar rumah seperti kuliah atau bekerja sepanjang weekdays, perlu diingat bahwa tingkat sinar UV (ultraviolet) tidak dapat dilihat atau dirasakan, juga tidak berhubungan dengan tinggi rendahnya suhu atau ada tidaknya awan.

Sinar yang berasal dari matahari terbagi menjadi tiga jenis yaitu UVA, UVB, dan UVC.

Sinar UVA bisa menyebabkan kerusakan kulit serta penuaan dini. Sinar UVB merupakan sinar yang bisa membuat kulit terbakar. Sedangkan sinar UVC, meskipun mempunyai energi lebih kuat dari UVA dan UVB, tidak bisa menembus lapisan atmosfer bumi hingga tidak berbahaya.

Meskipun UV hanyalah sebagian kecil dari sinar matahari, paparan radiasi sinar tersebut merupakan salah satu penyebab kanker kulit serta penyebab utama kerusakan DNA dan sel kulit.

American Cancer Society menyatakan kanker kulit dimulai saat kulit yang rusak mulai mempengaruhi DNA yang mengendalikan pertumbuhan sel kulit.

Karena itulah, SPF (sun protection factor) yang terkandung dalam sunscreen dapat melindungi kulit dari sinar UVB. Sedangkan sunscreen dengan spektrum luas bisa melindungi kulit dari sinar UVA yang membahayakan kulit.

Mendung=aman bagi kulit?

Sayangnya, efek berbahaya sinar UVA dan UVB masih tetap bisa dirasakan oleh kulit sekalipun cuaca mendung.

Skin Cancer Foundation menginformasikan bahwa awan hanya menyaring lebih kurang 20 persen sinar UV. Sekalipun cuaca sedang mendung dan berawan tebal, kita tetap terpapar 80 persen sinar matahari yang berbahaya.

Sebagai bukti, kita bisa melihat pengalaman para atlet ski atau seluncur salju yang tetap mengalami sengatan matahari sekalipun berpakaian tebal.

Apalagi ternyata risiko tersengat sinar matahari di tengah salju justru lebih besar karena es dan salju mempunyai efek reflektif pada sinar UV bahkan bisa memperkuat paparannya.

Itu artinya, tak peduli panas terik atau cuaca mendung dan langit gelap, kita harus tetap menggunakan sunscreen minimal SPF 30.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health