Universitas Padjajaran, Bandung/Net
Universitas Padjajaran, Bandung/Net
KOMENTAR

BEBERAPA waktu lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, mengumumkan perubahan ujian masuk perguruan tinggi negeri (PTN), dari semua materi akademik diganti menjadi tes potensi skolastik.

Perubahan ini disetujui oleh Universitas Padjajaran, Bandung. Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Arief S Kartasasmita, perubahan tersebut sangat baik untuk calon mahasiswa.

Bahkan, menurut Arief, sudah sejak lama Unpad menerapkan tes potensi skolastik untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru, namun lewat jalur mandiri.

Tes potensi skolastik sendiri merupakan tes untuk mengukur kemampuan kognitif calon mahasiswa, yang mencakup penalaran umum dan kemampuan pemahaman.

“Ini yang menjadi alasan pertama kami, mengapa setuju dengan perubahan ujian masuk perguruan tinggi negeri ini. Karena berdasarkan penilaian, mahasiswa yang masuk Unpad melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) maupun jalur mandiri, memiliki kualitas seimbang,” kata Arief.

Tes potensi skolastik lebih efektif menyeleksi berdasarkan potensi calon mahasiswa baru yang sebenarnya. Sebab, seleksi tidak terbatas hanya pada mata pelajaran tertentu. Juga, seleksi masuk perguruan tinggi bisa lebih inklusif dan adil.

Alasan kedua, Unpad menyadari bahwa ada potensi masalah saat adaptasi mahasiswa baru di tingkat awal perkuliahan. Sebab, mahasiswa harus mempelajari hal-hal yang semasa sekolah mungkin tidak menjadi perhatian utamanya.

Itulah sebabnya, Unpad mengaku siap menerapkan sistem belajar hybrid dan kesempatan untuk belajar dalam skema Kampus Merdeka. Dengan begitu, mahasiswa punya akses penuh untuk mempelajari apapun di luar kelas.

Dalam skema Kampus Merdeka, mahasiswa dapat mengambil mata kuliah apapun untuk memperdalam studi yang telah dipilih.

Terakhir, pengkotakan seleksi berdasarkan mata pelajaran tertentu sudah tidak relevan. Dengan sistem yang baru, semua calon mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk masuk ke bidang studi apapun, dengan talenta yang terseleksi lebih mandasar.

“Dengan begitu, diharapkan ke depannya Unpad akan memiliki mahasiswa yang benar-benar memiliki talenta dan kecerdasan, bukan hanya pandai pada mata pelajaran tertentu,” demikian Arief.




Anggota DPR Verrell Bramasta Dorong Perluasan Program Vokasi untuk Optimalkan Pemberdayaan Gen Z

Sebelumnya

Dewan Pers: Nyaris Tidak Ada Laporan Masyarakat tentang Kasus Pemberitaan Kekerasan Seksual

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News