Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

TIAP orangtua memiliki cara yang berbeda-beda untuk mendisiplinkan anak. Ada yang memarahi, memberi nasihat, menegur dengan berteriak, bahkan ada juga yang memukul untuk membuat anak jera. Namun ternyata cara mendisiplinkan anak dengan kekerasan dapat memberi dampak negatif pada anak.

Apa yang akan terjadi pada anak yang sering dibentak oleh orangtuanya?

Berteriak sama dengan memukul

Dikutip dari jurnal dari American Academy of Pediatrics, yang berjudul “Study says yelling is as hurtful as hitting” menyatakan bahwa dampak berteriak pada anak secara psikologis sama menyakitkannya dengan memukulnya. Anak yang sering dibentak oleh orangtuanya akan terganggu perkembangan emosionalnya, mereka memiliki peningkatan risiko depresi dan perilaku yang agresif. Perilaku yang buruk tersebut juga dapat terjadi pada anak yang dipukul oleh orangtuanya. Mereka akan tumbuh menjadi sosok yang keras, kasar dan suka menindas orang lain.

Berteriak bukanlah teknik disiplin yang konstruktif, tapi merupakan reaksi spontan dan emosional karena ketidaksabaran orangtua dalam menghadapi tingkah laku anak yang dirasa melewati batas atau dinilai tidak patuh terhadap perintah orangtuanya. Meskipun sepintas seperti dapat  menarik perhatian anak, namun hal tersebut bukanlah hal yang baik, karena pada dasarnya berteriak tidak mengajari tentang perilaku benar.

Berteriak merupakan bentuk komunikasi yang buruk, karena orangtua tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara, sehingga anak menjadi kesulitan mengungkapkan pendapat dan pikirannya.

Emosi yang tidak dapat mengalir tersebut akan menumpuk, sehingga anak tersebut akan berteriak juga ketika sebagai bentuk komunikasinya.

Oleh karena itu sangat penting bagi orangtua untuk sabar menghadapi tingkah laku anak dan berkomunikasi dengan baik ketika menasihati mereka. Selain itu orangtua perlu memahami alasan dari perilaku yang dilakukan oleh anak-anak mereka dan tidak langsung menafsirkan bahwa hal tersebut merupakan perilaku buruk atau bentuk ketidakpatuhan terhadap aturan atau perintah yang diberikan oleh orangtua.

Bisa jadi hal-hal yang mereka lakukan merupakan bentuk kreativitas dan keingintahuan anak yang masih berada dalam fase eksplorasi.  Sehingga sebagai orang yang dewasa, orangtua harus dapat mengendalikan emosinya dalam mengasuh, membimbing dan mengarahkan anak-anak agar mereka dapat tumbuh dengan baik.

 

 

 

 

 

 

 




Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Sebelumnya

Menanamkan Nilai Perjuangan Pahlawan Bangsa kepada Anak-Anak agar Memiliki Karakter Tangguh

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting