Hernia Ternyata Bisa Terjadi Sejak Bayi dalam Kandungan

SAAT ini, penyakit hernia pada bayi tengah menjadi perbincangan serius, setelah anak pasangan Lesti Kejora dan Rizky Billar, Al-Fatih, yang baru berumur 8 bulan  menderitanya dan harus menjalani operasi.

Hernia terjadi Ketika ada bagian dari organ tubuh terdorong melalui celah atau bagian lemah pada dinding otot. Dorongan ini membuat organ tubuh tadi keluar dan masuk ke bagian yang bukan tempatnya. Akibatnya, muncul tonjolan pada area yang terdorong ini.

Hernia Inguinalis

Jenis hernia yang sering terjadi pada bayi adalah hernia inguinalis. Kasus hernia inguinalis terjadi sejak bayi berkembang di dalam rahim dan lebih sering terjadi pada bayi laki-laki.

Ketika masih berkembang, testis pertama kali akan tumbuh pada bagian perut. Selanjutnya, testis berkembang dan berjalan melalui lorong menuju ke skrotum. Terkadang, bagian Lorong ini tidak menutup sempurna, sehingga meninggalkan celah dari bagian perut ke kanal inguinal.

Hernia inguinalis lebih berisiko terjadi pada anak laki-laki dengan Riwayat kelainan yang sama pada anggota keluarganya. Juga memiliki masalah kesehatan pada organ reproduksi dan saluran kencing.

Hernia jenis ini membutuhkan penanganan segera. Penanganannya dilakukan dengan cara pembedahan, untuk mengembalikan bagian yang terdorong ke tempat semula, kemudian memperkuat bagian lemah dari dinding abdomen.

Pembedahan akan dilakukan apabila muncul gejala serius pada hernia inguinalis, yang mengarah pada komplikasi jika tidak segera dilakukan penanganan.

Hernia Umbilikalis

Ada juga hernia umbilikalis, yang terjadi selama masa kehamilan. Ketika ibu sedang mengandung, tali pusar terhubung ke otot perut bayi melalui lubang kecil.

Seharusnya, lubang itu menutup setelah bayi lahir. Tapi jika tidak, celah yang tersisa ini yang disebut hernia umbilikalis. Jika cairan dan usus masuk melalui celah ini, perut bayi akan mengalami pembengkakan.

Pada kasus hernia umbilikalis, kondisi ini sering terjadi pada bayi yang dilahirkan secara prematur.

Hernia umbilikalis biasanya bisa sembuh tanpa memerlukan penanganan, seiring dengan bertambahnya usia bayi, yaitu saat berumur 1 atau 2 tahun. Tapi jika tidak membaik hingga usia anak 4, ini waktunya ibu memeriksakan kondisinya ke dokter.