BANYAK orang menekankan pentingnya sarapan karena menjadi 'bahan bakar' bagi tubuh untuk melakukan kegiatan seharian.
Tak heran bila menu sarapan biasanya identik dengan makanan 'berat' seperti nasi uduk, nasi goreng, atau ketupat sayur. Alasannya, supaya kita kuat menjalankan aktivitas.
Memang betul, sarapan sangat penting untuk stamina dan daya tahan tubuh. Tapi tentu saja, bukan sembarang sarapan, tapi sarapan dengan menu yang sehat.
Terkait hal itu, ahli gizi mengatakan bahwa menu sarapan seharusnya disesuaikan dengan jenis aktivitas yang akan dilakukan. Karena bagaimanapun juga, kebutuhan nutrisi setiap orang berbeda-beda dengan aktivitas yang juga tidak sama.
Kata sarapan dalam bahasa Inggris adalah "breakfast" alias mem-break fasting, yang berarti buka "puasa". Saat tidur dari malam hingga pagi, tubuh kita 'berpuasa' karena tidak makan.
Maka saat sarapan di pagi hari, kita bukan sekadar menghilangkan rasa lapar tapi juga membuat organ tubuh bekerja dengan baik.
Karena itulah kita harus menyesuaikan menu sarapan dengan aktivitas yang akan kita lakukan di hari itu agar asupan gizi kita bisa maksimal.
Salah satu pola diet yang saat ini sedang menjadi tren adalah intermittent fasting, yaitu menentukan jadwal makanan pada jam-jam tertentu. Hal itu untuk mengatur pola makan yang diharapkan dapat menurunkan berat badan berlebih dan menstabilkan berat badan yang ideal.
Bagi mereka yang menjalankan diet, sarapan menjadi sangat penting. Terlebih bagi yang memiliki penyakit diabetes atau maag.
Bagi penderita diabetes, sarapan penting agar gula darah lebih stabil. Jika aktivitas sangat padat dan kita tidak sarapan, maka risikonya besar untuk gula darah kita drop.
Sedangkan bagi penderita maag, sarapan penting agar lambung tidak bekerja dengan berat. Terlebih lagi jika aktivitasnya berat.
Ahli gizi juga mengingatkan bahwa karbohidrat tetap dibutuhkan untuk berkonsentrasi dan untuk menyuplai darah ke otak. Jika kekurangan gula, badan bisa gemetar dan konsentrasi pun buyar. Karena itulah kita tidak boleh memusuhi karbohidrat.
Salah satu kiat penting agar diet lancar tapi badan tetap sehat adalah tidak menghadirkan dua atau lebih makanan berkarbohidrat dalam satu kali sarapan. Padukan karbohidrat dengan makanan yang bersumber protein, lemak, dan serat.
Jika kita akan berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat lainnya, sarapan nasi uduk dengan lauk telur mata sapi dan tempe tidak masalah.
Tapi jika kita sedang cuti di rumah dan tidak berencana melakukan kegiatan apa pun, maka mengonsumsi sereal biji-bijian dicampur susu rendah lemak atau makan satu butir telur rebus dan satu buah pisang sudah cukup mengenyangkan.
KOMENTAR ANDA