SHOWER puff paling sering dipakai untuk membantu mengeksfoliasi sel-sel kulit mati, saat mandi. Hasilnya, kulit terasa lebih halus dan kesat, juga bercahaya.
Namun, banyak ahli yang kemudian menyarankan untuk menghentikan penggunaan shower puff, lantaran bisa menjadi tempat pertumbuhan bakteri dan jamur yang sangat efektif.
Shower puff memiliki permukaan yang tidak rata dan penuh lapisan, sehingga akan sulit untuk membersihkannya dengan menyeluruh. Kemudian, sel kulit mati yang berhasil terangkat kemungkinan besar tersangkut dan menumpuk di jarring-jaring shower puff tersebut.
Dan ketika mandi, kemungkinan besar bakteri, bahkan jamur, akan berpindah ke kulit. Potensi iritasi semakin besar pada kulit yang baru saja dicukur.
Membersihkan Shower Puff yang Benar
Memang, shower puff akan menjadi sarang bakteri dan jamur, jika salah membersihkannya. Jadi, ada baiknya kamu ikuti tips membersihkan shower puff ini, agar tak meninggalkan kotoran.
Pertama, keringkan shower puff setiap kali selesai dipakai. Caranya, peras shower puff hingga air yang tertinggal berkurang. Tindakan ini juga untuk mencegah bakteri berkembang biak.
Kemudian, simpan di area yang kering, jauh dari sumber air. Caranya, digantung untuk menghindari shower puff yang lembap.
Kedua, bersihkan shower puff setiap seminggu sekali, agar bakteri tidak menumpuk. Caranya, siapkan air hangat, cairan antiseptik, lalu rendam shower puff selama 5 menit dan bilang hingga bersih. Selanjutkan, keringkan dengan cara seperti di atas.
Ketiga, ganti shower puff setiap 1-2 bulan sekali, karena jaring-jaring yang digunakan terlalu lama akan memiliki risiko munculnya jamur.
Namun, dermatolog menyarankan untuk berpindah ke metode eksfoliasi yang lebih baik. Kamu bisa memakai body srub alias lulur untuk meluruhkan sel-sel kulit mati di tubuh.
KOMENTAR ANDA