GASTRITIS adalah penyakit lambung yang terjadi karena peradangan atau pengisikan lapisan lambung. Penyakit ini menyebabkan lambung mengalami iritasi, sehingga menimbulkan beberapa gejala fisik yang hampir menyerupai sakit maag.
Pada seseorang yang memiliki gastritis, terutama refluks asam lambung, gejala dan nyeri yang muncuk kadang bisa lebih hebat. Kondisi ini bisa memunculkan sensasi terbakar pada bagian ulu hati dan dada.
Dan yang paling parah, gejala-gekala sakit yang muncul bisa mengganggu tidur dan membuat seseorang terbangun di tengah malam. Untuk itu, perlu diperhatikan posisi tidur yang baik agar nyeri tidak mengganggu.
- Hindari tidur terlentang
Posisi tidur terlentak adalah hal yang harus dihindari oleh penderita gastritis, terutama yang mengalami obesitas. Tidur terlentang dapat meningkatkan tekanan di rongga perut.
Tekanan yang besar ini memicu lambung untuk mengeluarkan isinya dari atas, yaitu dengan cara dimuntahkan.
- Atur posisi kepala lebih tinggi
Meninggikan kepala saat tidur membantu mengurangi rasa nyeri. Coba tumbuk bantal sampai kepala berada pada posisi yang paling nyaman. Dianjurkan ketinggiannya sekitar 30 derajat.
Selain mampu mengurangi efek gravitasi terhadap tubuh, produksi asal lebih kecil risikonya untuk naik ke kerongkongan.
- Tidur miring ke kiri
Sejumlah penelitian menemukan bahwa tidur dengan posisi miring ke kiri dapat mengurangi rasa nyeri. Sementara posisi miring ke kanan akan meningkatkan potensi terjadinya serangan.
Mengapa, karena tidur dengan menghadap ke kanan bisa menyebabkan relaksasi otot spinchther mengendur, yaitu bagian pembatas yang memisahkan lambung dan esofagus. Jika pembatas itu tidak berfungsi dengan baik, maka memicu naiknya asam lambung.
Usahan pula untuk tidak menambah ‘siksaan’ pada tubuh selama tidur. Caranya, hindari memakai pakaian tidur yang terlalu ketat, sehingga membuat rasa tidak nyaman dan nyeri semakin terasa.
KOMENTAR ANDA