MIMISAN atau epistaksis adalah perdarahan dari hidung. Sumber perdarahan berasal dari pembuluh darah yang pecah di bagian depan hidung (epistaksis anterior) atau bagian belakang hidung (epistaksis posterior).
Pada penyakit DBD, mimisan terjadi akibat lemahnya dinding pembuluh darah, Melemahnya dinding tersebut menyebabkan kebocoran plasma darah yang diikuti trombosit, sehingga kadarnya menurun di dalam pembuluh darah.
Kadar trombosit inilah yang menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah. Gejala perdarahan akan muncul. Yang paling sering tampak yaitu bitnik-bintik perdarahan di bawah kulit (petechiae).
Jika lebih parah lagi, bisa terjadi mimisan, gusi berdarah, bahkan muntah darah dan BAB berdarah. Perdarahan bisa menjadi parah, sehingga mengakibatkan syok yang ditandai dengan tekanan darah menurun, bahkan penurunan kesadaran.
Mimisan Tanda Bahaya
Sebenarnya, mimisan pada pasien demam berdarah bukanlah tanda bahaya. Mimisan dianggap wajar, jika tidak terlalu sering dan tidak banyak, hanya setetes-setetes saja.
Perlu menjadi perhatian serius ketika mimisan terjadi dalam jumlah yang banyak (lebih dari setengah gelas) dan sering. Jika demikian, kontrol ketat dan pengobatan intens diperlukan.
“Jika demikian, harus diperiksa lebih lanjut, apakah ada masalah dengan sistem perdarahan pasien. Sistem ini berfungsi untuk menutup segera perdarahan yang terjadi,” kata dokter spesialis penyakit dalam, Prof Zubairi Djoerban, mengutip akun Instagramnya @profesorzubairi.
Transfusi Trombosit
Transfusi trombosit pada pasien DBD juga tidak terlalu diperlukan. Hanya saja, ketika trombosit pasien di bawah 5000, di mana terkadang menyebabkan terjadinya perdarahan hebat, transfuse trombosit perlu dilakukan.
Kemudian, transfusi trombosit juga diperlukan saat muncul bintik kemerahan di kaki dan tangan. Jika ditemukan bintik-bintik ini, segera lakukan pemeriksaan fungsi trombosit (blooding time).
Jika masa perdarahannya lebih dari 7-10 menit, maka perlu dipertimbangkan untuk melakukan transfusi trombosit, meskipun angka trombositnya masih di bawan 30.000 (trombosit normal 150.000).
Sebenarnya, orang dengan demam berdarah tidak menjadi masalah jika trombositnya masih di atas 100.000. Menjadi tanda bahaya jika trombositnya sangat rendah, di bawah 5.000, dan terjadi kebocoran plasma.
Jika kadar trombosit di bawah 5.000, pasti akan terjadi perdarahan hebat, diperlukan transfusi trombosit. Sementara, kebocoran plasma memerlukan tindakan rontgen paru dan perlu penambahan kadar albumin.
KOMENTAR ANDA