Ikon wisata religi di Probolinggo/ dok. PEMKOT PROBOLINGGO
Ikon wisata religi di Probolinggo/ dok. PEMKOT PROBOLINGGO
KOMENTAR

MUSEUM Rasulullah di Kota Probolinggo, Jawa Timur dikabarkan tutup karena merugi. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Probolinggo KH Nizar Irsyad menyayangkan ditutupnya Museum Rasulullah yang terletak di Jl. Suroyo, Tisnonegaran, Probolinggo itu.

KH Nizar berharap Museum Rasulullah bisa dibuka lagi meskipun di tempat berbeda di kota Probolinggo. Menurut beliau, museum itu telah menjadi ikon wisata religi kota Probolinggo.

Museum itu menurut beliau amat bermanfaat dalam mengedukasi dan membahagiakan umat yang sangat mencintai Rasulullah. Museum itu memang tidak hanya dikunjungi oleh warga Probolinggo tapi juga dari berbagai daerah di Tanah Air.

Meski demikian, belum ada pernyataan resmi dan penjelasan dari Pemerintah Kota Probolinggo tentang ditutupnya Museum Rasulullah.

Jika ternyata Pemerintah Kota Probolinggo mengembalikan fungsi museum menjadi Panti Budaya, KH Nizar berharap kegiatan budaya yang berorientasi pada kearifan lokal harus tetap berpegang erat pada adat ketimuran dan etika.

Pengelola museum mengaku merugi, terutama karena pandemi COVID-19 yang membuat jumlah pengunjung museum turun drastis, maka museum ditutup sejak 8 September lalu.

Pengelola museum juga mengatakan tidak mendapatkan bantuan dana dari pihak lain dalam mengelola dan merawat museum dan koleksinya.

Sekilas Museum Rasulullah

Museum Rasulullah resmi dibuka oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin pada 22 Oktober 2020 yang bertepatan dengan Hari Maulid Nabi Muhammad saw. sekaligus perayaan Hari Santri.

Saat pembukaan, 3000 pengunjung mengantre untuk masuk ke museum yang berada satu lokasi dengan Museum Probolinggo itu. Tiket masuk dikenakan biaya Rp50 ribu untuk orang dewasa dan Rp25ribu untuk anak-anak.

Memasuki area museum, pengunjung dipandu muarif/ muarifah (petugas) yang akan mengantar dan menjelaskan terkait koleksi Museum Rasulullah.

Di antaranya ada kiswah atau penutup makam Rasulullah bersama tanahnya, karpet hijau yang biasa dijumpai di makam Rasul di Madinah, juga pedang yagn digunakan sahabat Nabi, Khalid bin Walid dalam peperangan.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News