NAMA Tri Mumpuni masuk ke dalam daftar 22 Most Influential Muslim Scientists tahun 2021 versi The 500 Most Influence Muslims yang dipublikasikan Royal Islamic Strategic Studies Center.
Ia masuk kategori ilmuwan Muslim berpengaruh di dunia untuk nominasi sains dan teknologi bersama 21 ilmuwan Muslim lain dari seluruh penjuru dunia.
Sebelumnya, Tri Mumpuni juga pernah meraih penghargaan internasional. Ada Climate Hero dari World Wildlife for Nature tahun 2005, Ashden Awards tahun 2012, serta Magsaysay di tahun 2012.
Perempuan kelahiran Semarang, 6 Agustus 1964 ini adalah alumnus Institut Pertanian Bogor yang menjadi ilmuwan pembangkit listrik tenaga mikro hidrolektrik. Penerapan karya Bu Puni, begitu ia disapa, telah digunakan puluhan desa di Tanah Air dan di Filipina lewat Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) yang digagasnya.
Sebagai Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi (IBEKA), ia adalah pelopor dalam pengembangan kemandirian listrik di daerah terpencil melalui pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
PLTMH yang dikembangkan Bu Puni memanfaatkan potensi air atau energi mikro hidro untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Dengan demikian, PLTMH ala Bu Puni merupakan sumber energi listrik untuk daerah-daerah yang belum terjangkau PLN.
Teknologi PLTMH ini sudah merambah ke luar negeri sejak tahun 2011. Saat itu, Filipina merupakan negara yang memasuki tahap implementasi pengembangan pembangkit listrik tenaga mikrohidro, sedangkan Rwanda dan Kenya masih dalam tahap pelatihan.
Atas prestasinya itu, nama Tri Mumpuni disebut oleh mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam pertemuan pengusaha dari negara-negara Muslim bertajuk Presidential Summit on Entrepreneurship 2010.
Hingga tahun lalu, perempuan yang dijuluki “perempuan listrik” ini berhasil menerangi 65 desa terpencil di Indonesia dengan PTLMH-nya. Bagi Bu Puni, listrik bukanlah tujuan utama, tetapi bagaimana membangun potensi desa agar masyarakat mampu bersaing secara ekonomi dan sosial.
Di tahun 2021, Bu Puni bersama IBEKA bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat membangun 440 desa percontohan agar local resources dapat dikelola dan dinikmati hasilnya sendiri oleh masyarakat desa.
Kini, Bu Puni tak hanya dikenal sebagai ilmuwan tapi juga sebagai sociopreneur yang berjuang demi keberdayaan rakyat desa, terutama agar bisa mandiri secara ekonomi.
KOMENTAR ANDA