Kudapan khas Aceh yang masuk Warisan Budaya Tak Benda/Net
Kudapan khas Aceh yang masuk Warisan Budaya Tak Benda/Net
KOMENTAR

KULINER tradisional Indonesia sungguh luar biasa ragamnya. Ada gado-gado khas Betawi, yang menjadi salad terbaik di dunia. Ada pula kue putu asal Jawa Tengah yang masuk dalam 50 jajanan tradisional terbaik dunia.

Panganan khas masyarakat Aceh, Bubur Memek, pada 2019 lalu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh-Sumut. Namun belakangan, bubur ini menjadi viral lantaran cuitan Chef Renata Moeloek namanya yang kontroversial.

Bernama Mamemek, atau lebih popular disebut Memek, adalah sajian bubur khas Aceh yang tak kalah lezat dari bubur-bubur lainnya yang ada di Indonesia.

Terbuat dari beras ketan dan pisang, kudapan yang satu ini sangat digemari masyarakat Simeulue. Meski proses memasaknya bisa sampai 1 jam, tapi hal ini terbayar dengan rasanya yang benar-benar maknyus.

Persoalan nama, Mamemek ternyata punya arti mengunyah atau menggigit.

Asal Usul Bubur Memek

Memek sudah dikenal masyarakat Simeulue secara turun temurun, sejak masa lalu. Zaman dulu, masyarakat menyiapkan bubur memek sebagai bekal bepergian antar pulau dengan kapal. Sebab, bubur ini termasuk yang paling mudah dibuatnya.

Sedangkan sekarang, bubur memek menjadi makanan khas untuk menyambut tamu penting yang dating ke Simeulue. Atau, dihidangkan saat hari-hari besar tertentu.

Cara Membuat Bubur Memek

Bubur Memek dibuat dari beras ketan, pisang, santan, garam, dan gula sebagai bahan utamanya. Pisang akan ditumbuk kasar menggunakan batang pisang, sedangkan beras ketan digongseng.

Ketika dimakan, rasa dari pisang dan beras gongseng sangat dominan. Aroma dari beras gongseng juga begitu menggugah selera.

Sekilah mirip dengan bubur, yang membedakan adalah perpaduan beras ketan dan tekstur crunchy dari beras ketan itu.

Kudapan Hari Besar

Masyarakat setempat biasanya membuat kudapan ini dalam porsi yang besar. Rasa manisnya membuat bubur memek paling pas disantap sebagai hidangan buka puasa.

Makanya, jika Ramadan tiba, bubur ini mudah ditemukan. Begitu juga pada hari-hari besar umat Islam.

Harga Bubur Memek

Saat ini, jajanan khas masyarakat Simeulue, Aceh ini mudah ditemukan di destinasi-destinasi wisata sekitar Simeulue. Wisatawan bisa menikmati bubur memek di kafe-kafe yang ada di Pulau Simeulue.

Untuk satu cup bubur memek, dihargai Rp 5.000.




Yayasan Jantung Indonesia Konsisten Dorong Gaya Hidup Sehat, Salah Satunya Lewat Olahraga Beladiri MMA

Sebelumnya

Kelezatan Kue Wajik yang Tak Lekang oleh Waktu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon