MAULID Nabi Muhammad saw. yang jatuh pada 12 Rabiul Awal merupakan sebuah keberkahan bagi umat Islam.
Menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad, kita tak perlu bersorak-sorai tapi lebih penting untuk memaknainya sepenuh hati agar keteladanan Rasulullah dapat kita tiru dan jalankan dalam kehidupan sehari-hari.
Bulan Rabiul Awal dalam kalender Islam juga tak hanya memuat kelahiran Nabi Muhammad tapi juga beberapa peristiwa penting.
Ada hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah juga pembangunan masjid pertama di dunia pada 8 Rabiul Awal tahun pertama Hijriah.
Sejumlah riwayat juga menyatakan bahwa Nabi Muhammad melaksanakan salat Jumat untuk pertama kalinya pada bulan Rabiul Awal di tahun 1 Hijriah. Seperti disampaikan dalam buku 200 Amalan Ringan Berpahala Istimewa karya Abdillah F. Hasan, salat Jumat pertama dilaksanakan ketika tiba di tempat kabilah Bani Salim bin Auf di wilayah Quba.
Tentulah segenap peristiwa bersejarah dalam Islam itu menjadikan sebuah tadabbur (renungan) bagi kita untuk meningkatkan amal saleh dalam keseharian kita sebagai Muslim.
Apa saja amalan yang bisa kita lakukan sebagai tanda menghormati datangnya bulan Rabiul Awal?
Merenungkan kelahiran Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw. adalah nabi akhir zaman yang menjadi manusia terbaik di muka bumi. Dalam mencontoh keteladanan Nabi Muhammad, kiranya kita bisa membaca lagi dan lagi kisah hidup Beliau sejak dilahirkan.
Betapa banyak nilai-nilai kemuliaan yang terpancar dari diri seorang Muhammad bin Abdullah sejak ia masih kecil. Dari gelar Al-Amin yang diperolehnya, kemampuannya berdagang, hingga keteguhannya membela tauhid dan agama Allah.
Pun jika kita mempunyai anak, mempelajari kisah hidup Rasulullah saw. adalah sebuah investasi besar yang dapat membuat anak mencintai Rasul-Nya dan selalu ingin menjadi umat yang dicintai Rasulullah.
Memperbanyak amal saleh
Membaca Al-Qur’an, memperbanyak dzikir, mengerjakan puasa-puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis juga ayyamul bidh, serta memperbanyak sedekah, merupakan serangkaian amal saleh yang sebaiknya kita tingkatkan kualitas dan kuantitasnya.
Misalnya dalam membaca Al-Qur’an, kita tak hanya membaca dan menghafalkannya tapi juga melakukan tadabbur Qur’an dan mengajak orang-orang di sekitar kita untuk bersama-sama mengkaji ayat-ayat Allah.
Bershalawat
“Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama shallaita 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim, wa barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim, fil 'alamina innaka hamidun majid.”
Sesuai hadis riwayat Bukhari, bacaan shalawat Al-Ibrahimiyah di atas disebut sebagai yang utama dan paling baik untuk dibiasakan membacanya.
KOMENTAR ANDA