CUACA di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Siang hari udara bisa sangat panas, namun menjelang sore hingga malam, turun hujan yang sangat lebat. Udara pun bisa menjadi sangat dingin.
Perubahan cuaca harian yang begitu cepat ini rentan membuat imunitas anak menurun. Tidak hanya influenza, hipotermia anak juga perlu diwaspadai.
Hipotermia adalah kondisi Ketika suhu tubuh menurun drastis, hingga di bawah 35 derajat celcius. Ketika suhu tubuh berada jauh di bawah normal (37 derajat celcius), maka fungsi sistem saraf dan organ tubuh lainnya akan mengalami gangguan.
Gejala Hipotermia Anak
Terjadinya hipotermia pada anak disebabkan adanya penurunan suhu akibat sebuah keadaan, seperti tingginya kebutuhan oksigen dan menurunnya suhu ruangan. Bisa juga dipengaruhi beberapa faktor seperti infeksi, kurang gizi, obat-obatan, atau cuaca.
Saat anak mengalami hipotermia, gejala yang muncul bisa ringan, sedang, hingga berat. Seperti:
- Hipotermia ringan, ditandai dengan suhu 32 derajat celcius dan muncul gejala seperti detak jantung lebih dari 100 kali per menit (takikardi), nafas menjadi cepat (takipnea), lebih banyak mengeluarkan karbon dioksida daripada menghirup oksigen (hiperventilasi), kulit tubuh berubah pucat, dan menggigil.
- Hipotermia sedang, suhu anak berada di antara 28-30 derajat celcius. Pada suhu tersebut, tubuh akan berhenti menggigil, denyut nadi berkurang, reflek melambat, dan terjadi gangguan pada detak jantung (aritmia).
- Hipotermia berat, yaitu saat suhu tubuh berada di bawah 28 derajat celcius. Gejala yang menyertai adalah hipotensi, penumpukan cairan dalam kantong paru-paru (endema paru), koma, hingga henti jantung.
Pertolongan Pertama Hipotermia Anak
Jika anak mengalami gejala hipotermia, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan sebagai pertolongan pertamanya, yaitu:
- Segera bawa anak ke tempat aman dan hangat.
- Lepas pakaian anak dan ganti dengan yang kering.
- Atau, Bunda bisa meminta anak untuk berendam di air hangat, agar suhu tubuhnya kembali naik.
- Berikan anak pakaian dan minuman hangat. Bunda bisa menyelimutinya dan memberikan susu, air mineral, atau teh hangat.
Selanjutnya, segera bawa ke dokter untuk penanganan berikutnya. Hipotermia tidak dapat diremehkan, karena bisa mengancam nyawa anak.
KOMENTAR ANDA