IN2MOTIONFEST 2022 menampilkan karya anak bangsa untuk menembus pasar global/Dok ISEF
IN2MOTIONFEST 2022 menampilkan karya anak bangsa untuk menembus pasar global/Dok ISEF
KOMENTAR

PERHELATAN Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) telah memasuki tahun kesembilan. Sebagai platform berskala global dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai centre of excellence, turut digiatkan kolaborasi dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat produk halal dan kiblat fesyen muslim dunia.

Tahun ini, ISEF di sektor fesyen akan hadir dengan nama baru Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST). Sesuai nama, diharapkan ajang ini memiliki semangat baru untuk membawa karya-karya terbaik fesyen muslim Indonesia ke skala global.

Dan untuk tahun keempat (sejak 2019), Bank Indonesia bersinergi dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC) serta didukung oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengan (Kemenkop UKM) serta mitra terkait lainnya.

“Melalui kolaborasi yang semakin massif ini, ditargetkan misi Indonesia menjadi pusat inspirasi dan produksi fesyen muslim dunia, sehingga dapat menjadi pendorong pemulihan perekonomian nasional,” kata Ita Rulina, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia.

IN2MOTIONFEST 2022 mengusung tema Local Product, Global Look, mengangkat kearifan lokal busana modest fashion yang kental dengan wastra dan kain lokal Indonesia.

Dilaksanakan pada 5-9 Oktober 2022 secara hybrid, di Assembly Hall Jakarta Convention Hall. Rangkaian kegiatan terdiri dari pameran dagang berskala internasional, fashion show, kompetisi, talkshow, business matching, dan forum diaspora.

Fashion show akan menampilkan 163 desainer fesyen dan brand aksesoris. Adapun kategori yang diangkat meliputi ready to wear deluxe & street wear, office wear & cocktail wear, dan syar’i evening wear.

Seluruh koleksi yang ditampilkan berjumlah 1.256 looks, yang mewakili berbagai asosiasi fesyen, yaitu IFC, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (PPMI), Ikatan Perancang Busana Muslim (IPMI).

Juga anggota IKRA sektor fesyen dan aksesoris, binaan dari Kemenkop UKM), Kemenparekraf, Kemenperin, dan Kemendag. Dan perwakilan dari sekolah-sekolah mode di Indonesia, antara lain Islamic Fashion Institute, ESMOD Jakarta, Telkom University.

Kemudian, IKJ, LPTB Susan Budihardjo Jakarta, Sekolah Tinggi Desain Inter Studi, BINUS Nothumbria School of Design, BUNKA School of Fashion, Universitas Kristen Maranatha, ISWI Fashion Academy.

Ada juga SMKN 3 Malang, SMK NU Banat Kudus, serta berbagai komunitas, yaitu Hijabers Mom Community, Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia, Bunda Wakaf, Persaudaraan Muslimah (SALIMAH), Perhimpunan Saudagar Muslimah Indonesia (Persami), Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI), dan Dewan Kerajinan Nasional.

Tak terlewatkan, Modest Young Designer Competition (MYDC), yang menjaring talenta desainer muda kreatif dan inovatif, serta berkemampuan entrepreneur untuk menggiatkan keberlanjutan sector fesyen muslim nasional.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E