KOMENTAR

KESEHATAN mental merupakan komponen penting dalam setiap jenjang kehidupan manusia, mulai dari masa kanak-kanak, remaja hingga dewasa.

Kondisi mental pada masa kanan-kanak dan remaja dapat mempengaruhi perkembangan kejiwaan seseorang hingga dewasa. Karena itulah, remaja yang bermental sehat akan menjadi generasi penerus bangsa yang potensial di masa depan.

Lalu bagaimana ciri-ciri mental remaja yang sehat?

Irma Gustiana Andriani, psikolog anak sekaligus founder Ruang Tumbuh, dalam acara Parenting Talkshow bertajuk Darurat Kesehatan Mental Remaja. Mengapa Kian Rentan? yang diadakan oleh Farah.id di Hotel Sofyan Menteng, Jakarta (29/9/2022), menjelaskan tentang definisi mental remaja yang sehat menurut WHO, yaitu kondisi sejahtera seorang remaja yang ditandai empat ciri berikut ini.

Menyadari potensi diri

Remaja yang sehat secara mental dapat menyadari potensi yang ada pada dirinya. Ia dapat mengembangkan bakat atau anugerah yang ada di dalam dirinya menjadi sesuatu yang kreatif dan positif. Dan saat melakukan hal tersebut ia merasa senang serta tidak terbebani.

Mampu mengelola stres harian

Remaja yang sehat mental dapat mengatasi stres atau tekanan yang terjadi sehari-hari. Ia mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan menjalani solusi dari masalah kesehariannya. Misalnya, memahami jalan macet saat pergi ke sekolah, ia dapat mengatasinya dengan berangkat lebih pagi dari rumah.

Tetap Produktif

Remaja yang sehat secara mental adalah remaja yang produktif. Ia mampu menjalani kesehariannya dengan melakukan tugas dan tanggung jawabnya baik di rumah maupun di sekolah.

Memberi kontribusi positif

Remaja yang bermental sehat mampu memberi kontribusi positif bagi diri dan lingkungannya. Ia dapat membantu lingkungan sekitar tanpa meninggalkan tanggungjawab utamanya yaitu belajar.

Agar remaja bisa sehat secara fisik dan mental, peran kita sebagai orangtua menjadi sangat penting. Kita harus memberikan ruang gerak bagi mereka agar kreatif namun tetap memperhatikan sekecil apapun perilaku yang mereka lakukan.

Dengan demikian, kita akan mampu mendeteksi dini apabila anak mengalami gangguan mental dan mencari cara penanganan yang tepat.




Nilai Rapor Menurun, Berikut Cara Ayah Bunda Menegur Si Kecil Agar Termotivasi

Sebelumnya

Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting