DALAM hubungan suami istri, adalah hal yang wajar jika terjadi perselisihan ataupun permasalahan. Namun hal tersebut jangan sampai memicu kekerasan di dalam rumah tangga (KDRT).
Dikutip dari laman tribrata.kepri.polri.go.id, bentuk KDRT ada beberapa macam, di antaranya emosional, seksual, dan fisik. Meskipun berbeda, kekerasan tersebut dapat berdampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental korban yang mengalaminya.
Oleh sebab itu, perempuan yang umumnya menjadi korban harus mewaspadai tanda-tanda KDRT berikut ini.
Posesif dan cemburuan
Tanda awal KDRT adalah pasangan mudah cemburu dan posesif. Umumnya ia akan bertingkah berlebihan dalam melarang dan mengendalikan segala aktivitas yang kita lakukan. Siapapun dan hal apapun akan membuatnya cemburu, ia akan merasa kurang diperhatikan. Pasangan yang demikian menginginkan kita 24 jam penuh memberi atensi terhadapnya. Tentu hal tersebut akan membuat tidak nyaman dan memicu keributan di dalam rumah tangga.
Kekerasan emosional
Hal ini ditandai dengan pasangan yang temperamental, suka membentak, berkata kasar, dan cepat marah terhadap hal-hal yang kecil. Lebih buruk lagi ia dapat melakukan intimidasi disertai ancaman terhadap istrinya.
Kekerasan seksual
Saat melakukan hubungan seksual, ia akan memaksa dan cenderung bertindak kasar serta tidak memperhatikan kondisi istrinya. Tak jarang ia melakukan kekerasan emosional agar tercapai segala kemauannya.
Kekerasan fisik
Apabila suami berani melakukan tanda-tanda di atas tanpa ada rasa bersalah, berubah ataupun minta maaf, istri harus waspada. Karena hal tersebut tidak menutup kemungkinan suami berani melakukan tindakan kekerasan fisik pada istrinya.
Menelantarkan rumah tangga
Tanda KDRT yang paling akhir adalah penelantaran rumah tangga. Apabila pelaku telah berani melakukan tindakan kekerasan tersebut, tidak menutup kemungkinan ia akan menelantarkan rumah tangganya. Pelaku menjadi tidak peduli, kehilangan rasa sayang dan rasa hormat terhadap istri, sehingga tega bersikap masa bodoh dengan segala hal yang terjadi pada istri bahkan rumah tangganya.
Kehidupan rumah tangga seharusnya menjadi tempat untuk saling berbagi kasih sayang dan dukungan satu dengan lainnya. Untuk itu berusahalah untuk mencegahnya dengan komunikasi, saling terbuka dan jujur satu dengan lainnya.
Tetap saling menghargai dan memaafkan apabila ada kesalahan. Namun jangan anggap remeh sekecil apapun tanda-tanda KDRT, karena dapat berdampak fatal bagi kehidupan kita kelak.
KOMENTAR ANDA