KOMENTAR

KETIKA anak bertambah usia, kemampuannya semakin berkembang. Salah satu hal penting yang dapat dilakukan agar anak mandiri adalah toilet training atau latihan buang air di toilet.

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), keberhasilan anak untuk melakukan toilet training dinilai dari seberapa jauh seorang anak memahami untuk menggunakan toilet untuk buang air, bukan dari kemahiran penguasaan proses belajarnya.

Dalam melakukan toilet training, yang harus diperhatikan adalah kepekaan kita untuk mengenali isyarat dan kesiapan sang anak dalam belajar, konsistensi, dan tidak ada unsur paksaan.

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengajari anak toilet training, antara lain :

Mengajari anak menggunakan pakaian dalam

Langkah pertama yang dapat dilakukan dalam mengajari anak toilet training  adalah dengan menggunakan pakaian dalam dan tidak menggunakan popok (pampers).

Saat fase transisi dari menggunakan menjadi tidak menggunakan pampers, kita dapat memberi pengertian kepada anak bahwa usia mereka sudah cukup besar untuk menggunakan celana dalam. Bunda bisa mengatakan, “Kakak sudah besar, kita coba tidak memakai pampers ya, langung pakai celana dalam saja.”

Menggunakan bahasa yang lazim digunakan

Beberapa ahli menyarankan agar orangtua membiasakan anak untuk bisa mengekspresikan perasaannya dalam bahasa yang lazim digunakan daripada bahasa bayi. Dalam hal toilet training, ajarkanlah istilah “buang air besar” dan “buang air kecil”. Dengan begitu, anak akan lebih mudah memberitahu kebutuhannya untuk ke kamar kecil.

Meskipun demikian, sebaiknya orangtua lebih peka melihat ekspresi anak hingga bisa segera membawa anak ke toilet saat ingin buang air kecil atau buang air besar.

Sesuaikan pakaian anak

Agar anak mudah melakukan toilet training, kenakan pakaian yang simpel. Hindari penggunaan celana overall ataupun pakaian yang sulit dilepas. 

Pilih alat bantu toilet training yang tepat

Orangtua dapat membeli alat untuk melakukan toilet training yang dapat dipasang di toilet orang dewasa. Carilah yang ukurannya stabil, serta kursi kecil di kaki untuk membantu anak selama melakukan buang air kecil atau besar.

Bimbing cara buang air di toilet

Tunjukkan pada anak cara buang air di toilet. Bimbing mereka tentang cara membersihkan setelah selesai buang air kecil atau buang air besar. Pada masa awal toilet training, orangtua masih bisa membantu untuk memastikan toilet telah bersih.

Puji perilaku dan kemajuannya

Beri apresiasi pada anak saat dia berhasil melakukan toilet training untuk pertama kali. Dengan begitu, anak dapat memahami bahwa saat berkeinginan buang air kecil atau buang air besar harus dilakukan di toilet.




Mengapa Mengasuh Anak Sekarang Jauh Lebih Sulit Dibandingkan Dulu?

Sebelumnya

Mata Ibu, Silvia Menjadi Komentator Bola bagi Anaknya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting