JAKARTA Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 segera digelar. Hal ini ditandai dengan diluncurkannya logo JMFW terbaru oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Rabu (12/10), di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Logo terbaru ini diharapkan dapat menjadi wajah baru bagi modest fashion Indonesia, sehingga dapat semakin memperkuat produk fesyen muslim tanah air di dunia Internasional.
Sejauh ini, sektor ekonomi syariah, yang didalamnya termasuk industri fesyen muslim, menjadi salah satu alternatif untuk bertahan di tengah tantangan krisis global. Bahkan, saat ini penerapan ekonomi syariah telah menjadi sebuah kompetisi antarnegara.
“Sektor ini potensinya besar. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang luar biasa. Desainer-desainer muda bertalenta. Saya percaya diri, kita bisa melakukannya dan kita bisa tembus pasar internasional,” kata Zulkifli.
JMFW merupakan program yang diinisiasi Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kadin Indonesia. Kegiatan ini didukung penuh Kemendikbud Ristek, Kemenparekraf, Indonesian Fashion Chamber (IFC), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi), Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPA) Kosmetika), serta Islamic Fashion Institute (IFI).
Untuk mendorong transaksi dagang, akan dilaksanakan penjajakan kesepakatan bisnis. Di sini, pelaku usaha akan dipertemukan dengan buyer, baik local maupul luar negeri, yang berminat untuk negosiasi bisnis.
Juga ditampilkan parade busana dan produk fesyen muslim dari 100 merek ternama Indonesia. Plus, dimeriahkan oleh pameran produk tekstil, kosmetik, dan aksesori.
Pada gelaran tahun ini, JMFW menggandeng Uniqlo, Wardah, Mustika Ratu, BCA Syariah. Juga disponsori oleh Asia Pacific Rayon (APR), Sinarmas Land, Daliatex, Gistex dan USBm serta Nestle dan YOUC1000.
JMFW 2023 akan berlangsung pada 20-22 Oktober 2022 di ICE BSD Tangerang, bertepatan dengan pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37. 
KOMENTAR ANDA