SAAT menghadapi masalah atau kegagalan, umumnya kita akan menjadi bingung, sedih, kecewa dan marah. Hal tersebut tak jarang membuat kita terpaku pada masalah dan menjadi terpuruk karenanya. Akibatnya, alih-alih menyelesaikan masalah, kita malah menyerah.
Pada hakikatnya, setiap orang memiliki daya dan ketangguhan (resilience) untuk mengatasi masalah dan kesulitan di dalam hidup. Ketangguhan akan membuat kita cepat pulih dari kegagalan atau kekecewaan karena manusia tangguh melihat masalah sebagai tantangan yang harus ditaklukkan.
Bagaimana agar kita bisa menjadi manusia yang tangguh?
Berikut ini 7 cara yang bisa kita lakukan untuk melejitkan kekuatan dalam diri kita.
Banyak beribadah dan berdoa
Masalah dan kegagalan merupakan cara Allah untuk membuat hamba-Nya mendekat kepada-Nya. Saat menghadapi masalah atau kegagalan, hal pertama yang harus kita lakukan adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah agar hati kita selalu diliputi ketenangan dan kekuatan.
Dengan mendekat kepada Sang Pencipta, kita yakin bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kesanggupan hamba-Nya dan percaya bahwa Allah akan memberikan petunjuk bagi hamba yang bertakwa.
Cari teman dan lingkungan yang suportif
Sebagai makhluk sosial, kita tidak dapat sendirian dalam menjalani hidup. Kehadiran keluarga atau sahabat yang saling menolong dan mendukung dapat membuat kita menjadi lebih kuat. Untuk itu kita perlu untuk mencari teman dan lingkungan yang positif dan suportif. Energi teman-teman dan lingkungan yang baik akan dapat membuat kita lebih semangat dalam mengatasi masalah.
Buat jurnal bersyukur
Tulislah 3 sampai 5 hal yang membuat hati kita merasa bahagia. Lakukan hal tersebut rutin pada pagi atau malam hari sebelum tidur. Hal tersebut akan membantu melatih otak kita untuk fokus kepada hal-hal positif daripada mengeluhkan hal-hal yang negatif.
Belajar optimis
Optimis adalah perasaan sadar bahwa masalah yang kita hadapi hanya bersifat sementara. Masalah tersebut akan berlalu. Kegagalan pada satu hal bukan berarti kita akan gagal juga pada hal lain. Misalnya: saat kita gagal memperoleh mendapatkan promosi di kantor, bukan berarti kita juga gagal menjadi suami atau istri yang baik untuk keluarga.
Hal itu menunjukkan bahwa saat kita mengalami kegagalan dalam satu hal, bukan berarti diri kita gagal sepenuhnya. Kegagalan hanyalah sebuah kejadian agar kita memperoleh pelajaran dalam hidup tentang bagaimana menghadapi hal di luar harapan kita.
Atasi pikiran negatif
Saat menghadapi masalah, sangat wajar jika kita akan berpikir negatif terlebih dahulu. Kekhawatiran dan kecemasan akan muncul menghantui kita. Namun sebenarnya kita memiliki kebebasan untuk memilih pikiran, apakah kita akan mengikuti pikiran negatif atau positif.
Untuk itu pada saat pikiran negatif muncul, segeralah istighfar untuk memutus pikiran yang kurang baik tersebut, lalu katakan kepada diri sendiri bahwa diri kita berharga dan bisa melewati masalah ini dengan baik.
Baca buku-buku dan tontonan yang inspiratif
Bacalah buku-buku dan tontonan yang inspiratif. Pastikan akun-akun sosial media kita menjadi pengikut akun-akun inspiratif dan edukatif yang membantu kita semangat dan bertumbuh. Salah satunya, akun Instagram @farahmagazine.
Temukan passion dan bakat yang terpendam
Melakukan hal-hal yang kita sukai akan membuat kita lebih tangguh dalam menghadapi tantangan, karena kita dapat mempelajarinya dengan mudah dan nyaman saat melakukannya. Dengan menjalani passion, hati kita akan lebih bahagia.
KOMENTAR ANDA