MENDIDIK anak bukan perkara mudah. Tidak cukup dengan memberikan apa yang mereka butuhkan atau perhatian yang ala kadarnya, untuk bisa dekat dengan anak
Terkadang orangtua beranggapan, ketika mereka sudah memenuhi apa yang menjadi keinginan anak, meluangkan sedikit waktu untuk bermain bersama mereka, itu merupakan bentuk perhatian yang luar biasa.
Tapi nyatanya, anak masih saja haus akan kasih sayang, susah untuk didekati, bahkan untuk sekadar bercerita saja, mereka enggan. Kira-kira, apa yang salah, ya?
Terlalu Banyak Mengkritik
Mungkin saja, ketidakdekatan Ayah Bunda dengan anak karena sebagai orangtua terlalu banyak mengkritik. Sayangnya, itu tidak dibarengi dengan pujian atau penghargaan atas apa yang sudah mereka kerjakan.
Ketika anak terlalu banyak menerima kritikan pedas, maka mereka tidak akan peka menilai ekspresi wajah orangtuanya. Fenomena ini disebut dengan bias perhatian, yaitu kecenderungan untuk memerhatikan beberapa hal sambal mengabaikan yang lain.
Padahal, kemampuan untuk mengenali emosi sangat penting bagi anak untuk mengekspresikan emosinya sendiri dan juga untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Terlalu Banyak Menuntut
Ayah dan Bunda, anak itu bukan kepanjangtanganan dari apa yang Ayah Bunda inginkan. Maksudnya, anak bukan sarana bagi Ayah Bunda mencapai tujuan. Jadi, jangan terlalu banyak menuntut.
Apa yang Ayah Bunda harapkan ketika menuntut mereka? Agar anak menurut atau agar anak mau mendengarkan perintah selanjutnya?
Tidak! Tujuan Ayah Bunda tidak akan terwujud dengan itu semua. Anak justru akan semakin menjauh dan menghindar dari kedua orangtuanya. Mereka akan mencari tempat teraman untuk bersembunyi dari tuntutan Ayah Bunda.
Langsung Menyalahkan Tanpa Mendengarkan Alasan
Ketika anak melakukan kesalahan, tanpa memberinya kesempatan untuk menjelaskan, Ayah Bunda langsung menyalahkannya. Kalau begini, anak akan semakin takut untuk bercerita.
Menurut mereka, tidak penting jika kemudian orangtuanya tahu mengapa ia berbuat kesalahan. Karena apapun alasannya, anak tetap saja salah di mata orangtuanya.
Ketika Anak Bercerita, Ortu Langsung Men-Judge
Saat anak bercerita, orangtua yang merasa memiliki lebih banyak pengalaman, langsung men-judge bahwa cerita anak itu tidak benar dan tidak sebaiknya dilakukan.
Anak juga akan semakin jauh dari orangtua ketika mereka merasa tidak ada tempat baginya untuk bercerita. Di rumah hanya menerima omelan, sementara di luar mereka bisa tertawa bebas Bersama teman-temannya.
Ayah Bunda, bagaimanapun anak punya hati dan perasaan. Jadilah sahabat terbaik bagi mereka. Jadilah orangtua yang selalu ada untuk mendengarkan keluh kesahnya tanpa menghakimi.
Jadilah orangtua yang selalu dicari ketika ada masalah. Jadilah orangtua yang selalu membuat anam merasa aman. Dan, jadikanlah rumah sebagai tempat yang paling dirindukan ketika mereka selesai beraktivitas seharian.
KOMENTAR ANDA