KOMENTAR

ANGGOTA Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti menyesalkan sekolah yang tidak bijak mengadakan aktivitas di alam bebas saat musim hujan, terlebih lagi jika melibatkan aktivitas susur sungai atau kegiatan di air terjun.

Saat musim hujan, debit air akan meningkat dan arus sungai bertambah kuat. Tak hanya itu, area sekitar sungai juga berpotensi longsor.

“Saat hujan lebat, segala kemungkinan bisa terjadi, mulai dari tanah longsor, banjir, sampai kemungkinan banjir bandang di lokasi tersebut,” demikian pernyataannya dalam keterangan tertulis (16/10/2022).

Pernyataan tersebut disampaikan setelah mendapatkan kabar duka empat siswa SMPIT Al Hikmah, Depok hanyut saat mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) di Curug Kembar, Cisarua, Bogor (13/10/2022). Diketahui bahwa tiga siswa meninggal dunia dan satu siswa hilang.

KPAI meminta Dinas Pendidikan Kota Depok dan Kepolisian setempat melakukan pemeriksaan sesuai kewenangan mereka.

Menurut Retno, harus dicari tahu apakah ada kelalaian dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Apakah pihak sekolah sudah mengantongi izin Dinas Pendidikan Kota Depok dan apakah para orangtua sudah mengizinkan anak-anak mereka mengikuti kegiatan susur sungai.

Perlu juga dipastikan SOP yang diberlakukan untuk kegiatan, termasuk pertimbangan kondisi cuaca. Jika kondisi hujan, seharusnya tidak boleh melakukan tracking dan susur sungai, apalagi di area curug yang merupakan hulu sungai.

Menurut Retno, penyelidikan kasus tersebut menjadi penting untuk menjadi pembelajaran sekaligus menimbulkan efek jera, agar pihak sekolah memprioritaskan keselamatan dan perlindungan anak dalam kegiatan sekolah di alam terbuka.

Dinas Pendidikan diharapkan menerbitkan surat edaran larangan penyelenggaraan kegiatan di alam terbuka, terlebih lagi di wilayah sungai, selama musim hujan.

Orangtua juga diimbau agar lebih cermat dalam membaca rencana kegiatan anak di luar ruangan agar keamanan anak terjamin.

KPAI mencatat kasus serupa juga pernah terjadi di tahun 2020 dan 2021 tepatnya di daerah Ciamis dan Sleman.

Sebanyak 10 siswa SMPN 1 Turi, Sleman meninggal dunia saat menyusuri sungai Sempor dan diterjang arus deras.

Sementara itu, 21 siswa MTs di Ciamis juga menjadi korban kegiatan susur sungai. Sebanyak 11 siswa meninggal dunia dan 10 lainnya berhasil diselamatkan warga sekitar.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News