KANKER payudara masih menjadi penyakit berbahaya yang menghantui wanita. Berbagai mitos berdatangan, bahwa salah satu penyebabnya adalah ukuran payudara yang besar lebih rentan terserang kanker.
Pertumbuhan payudara perempuan dimulai di masa pubertas. Ketika perempuan berusia 8-13, tubuh akan mulai memproduksi dan melepaskan hormon estrogen.
Akibatnya, lemak dalam jaringan ikat di payudara juga ikut bersatu dan membesar. Lemak tambahan inilah yang menyebabkan payudara perempuan mulai tumbuh lebih besar.
Perubahan bentuk-bektuk payudara akan terus terjadi seiring bertambahnya usia. Dimulai dari perkembangan lobus di jaringan payudara, aktifnya kelenjar susu pada masa pubertas, hingga penyusutan saluran susu.
Ukuran dan berat payudara yang besar dan tak seimbang bisa menyebabkan postur tubuh yang buruk pada bagian punggung dan pundak. Hal ini bisa memicu masalah saraf yang kronis, mulai dari sering merasa kesemutan pada tangan dan lengan, yang biasanya terasa pada siang dan malam hari.
Tapi, hal ini tidak ada hubungannya dengan kanker payudara. Spesialis bedah plastik dr Sara Ester Triatmoko, SpBP-RE(K) dari RSUP Fatmawati mengatakan, hal ini adalah mitos.
“Banyak pasien yang kurus, yang sehat dan tidak bergelambir payudaranya pun banyak yang terkena kanker payudara. Begitu juga dengan orang yang payudaranya besar, ada juga yang terkena kanker dengan frekuensi yang sama,” kata dia.
Risiko Kesehatan Pemilik Payudara Besar
Meski terlihat indah dan menarik, payudara besar juga memicu beberapa masalah kesehatan dan rasa tak nyaman. Berikut adalah beberapa masalah yang mengancam para perempuan berpayudara besar:
- Sakit punggung
- Masalah saraf
- Gatal dan masalah kulit
- Masalah emosional
- Masalah pernapasan
- Gerakan yang terbatas
Penampilan fisik juga sangat terpengaruh. Menemukan ukuran yang tepat dari pakaian bisa menjadi tantangan dan seringkali membuat frustasi. Alhasil, pilihan akan jatuh pada pakaian longgar yang bisa memberikan lebih banyak ruang dan bebas bergerak.
KOMENTAR ANDA