Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

SEORANG balita asal Tangerang didiagnosa menderita penyakit langka Kawasaki. Penyakit langka ini diawali dengan gejala demam, seperti halnya gejala flu biasa.

Penyakit Kawasaki sendiri pertama kali ditemukan pada 1960-an di Jepang dan merambah ke Hawai pada 1970-an. Rata-rata penyakit ini menyerang anak 6 bulan hingga 5 tahun. Tapi beberapa remaja juga diketahui mengalami penyakit ini.

Pada awal 2019, penyakit Kawasaki menyerang sekitar 50 anak di California, Amerika Serikat. Jika sudah parah dan telat ditangani, penyakit ini bisa merusak jantung.

Penyakit ini juga memengaruhi kelenjar getah bening dan fungsi jantung. Hanya ditemukan pada bayi dan anak-anak, dan tidak bisa dicegah. Anak-anak dapat pulih dengan sepenuhnya dalam 6-8 minggu jika didiagnosa dan diobati segera, tetapi dapat terjadi komplikasi.

Gejala dan Tanda Penyakit Kawasaki

Gejal dan tanda-tanda penyakit Kawasaki terbagi dalam beberapa fase, yaitu:

  • Fase Pertama, ditandai dengan:
  1. Demam yang umumnya lebih tinggi dari 39 derajat celcius dan berlangsung lebih dari 5 hari.
  2. Mata yang sangat merah (konjungtivitis), tapi tidak ada penumpukan kotoran atau cairan.
  3. Ruam pada beberapa bagian tubuh dan area kelamin.
  4. Bibir merah, kering, pecah-pecah, dan lidah yang sangat merah dan bengkak (strawberry tounge).
  5. Pembengkakan dan kemerahan pada telapak tangan dan kaki.
  6. Pembengkakan kelenjar getah bening pada bagian leher dan bagian tubuh lainnya.
  7. Anak menjadi rewel and mudah marah.
  • Fase Kedua, biasanya dimulai 2 minggu setelah anak pertama kali mengalami demam. Anak mungkin akan mengalami gejala tambahan seperti:
  1. Pengelupasan pada kulit tangan dan kaki, terutama pada ujung jari, kulit yang mengelupas biasanya berukuran besar.
  2. Nyeri sendi, diare, muntah, dan sakit perut.
  • Fase Ketiga. Pada fase ini, tanda-tanda dan gejala akan menghilang secara perlahan, kecuali terjadi komplikasi. Mungkin diperlukan sekitar 8 minggu, sebelum kondisi anak kembali normal.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila kita sebagai orangtua memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.

Faktor Risiko Penyakit Kawasaki

Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak dan bayi, terutama di bawah 5 tahun. Apabila anak Bunda berjenis kelamin laki-laki, risikonya jauh lebih tinggi dibandingkan anak perempuan.

Kasus kejadian penyakit ini paling banyak ditemukan di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Taiwan.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health