GUSI berdarah yang terjadi sesekali umumnya dapat diatasi dengan menjaga kebersihan mulut. Namun jika berlangsung secara terus menerus, gusi berdarah dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius, salah satunya kurang gizi.
Melansir Insider, masalah gigi dan mulut pada anak yang tak kunjung sembuh dapat menjadi indikasi bahwa anak mengalami kekurangan gizi.
Anak yang sudut bibirnya mudah pecah-pecah dapat terjadi karena kurangnya zat besi atau vitamin B (riboflavin). Selain itu, gusi anak yang sering berdarah bisa diakibatkan karena asupan vitamin C di dalam tubuh tidak terpenuhi.
Pembaruan asupan gizi dan nutrisi yang tepat diperlukan supaya anak tidak mengalami kekurangan gizi. Malnutrisi sendiri adalah kondisi saat tubuh anak tidak memperoleh asupan nutrisi yang cukup dalam jangka waktu yang lama, sehingga tidak mampu membantu perkembangan organ vital anak.
Selain gusi berdarah, begini ciri-ciri anak dengan kekurangan gizi yang perlu Bunda ketahui.
1. Kulit dan rambut kering
Kulit kering, pecah-pecah, rambut tidak bersinar atau kusam, dan ujung rambut pecah-pecah, menjadi pertanda anak kekurangan vitamin A, D, E, dan K. Juga bisa menandakan anak kekurangan mikronutrien, yaitu vitamin B.
2. Berat badan sulit naik
Sulitnya berat badan anak naik dikarenakan tidak cukup mengonsumsi kalori. Tubuh anak tidak menyerap kalori atau terlalu banyak membakar kalori sehingga susah untuk memecah, mengolah, atau mengambil energi dari makanan yang dikonsumsi.
3. Cepat lelah dan mudah sakit
Anak tidak menerima nutrient, mineral, dan kalori yang cukup, sehingga memicu tubuhnya mudah merasa lelah meskipun hanya melakukan aktivitas ringan. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang mengandung vitamin D, B12, potassium, zat besi, dan magnesium.
4. Anak rewel
Penyebab anak rewel dapat dipicu berbagai alasan, seperti merasa lapar atau tubuhnya merasa sakit dan tidak nyaman.
5. Mata dan pipi tampak cekung
6. Proses penyembuhan luka tidak cepat
Kekurangan nutrisi berupa vitamin A, C, protein, zinc, serta zat besi, mampu menghambat proses penyembuhan luka pada anak.
Anak yang mengalami tanda-tanda kurang gizi dapat terindikasi memiliki sebuah penyakit dengan sebutan keheksia, yaitu kondisi umum yang disebabkan oleh keadaan kronis karena malnutrisi, tumor, ganas, dan kesehatan yang buruk.
Penyakit ini mampu memicu peningkatan katabolisme protein otot, sehingga menyebabkan penurunan massa otot pada tubuh anak.
KOMENTAR ANDA