PEMERINTAH hingga kini masih melakukan penelitian terkait penyebab pasti gangguan ginjal akut progresif atipikal (GgGAPA). Salah satunya dengan investigasi menyeluruh, termasuk terhadap dugaan adanya kandungan ethylene glycol dalam parasetamol sirop.
Sebelumnya, ada pula dugaan gangguan ginjal akut sebagai bagian dari MIS-C (Multysistem Inflammatory Syndrome in Children) alias peradangan multisistem pada anak akibat infeksi COVID-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Kamis (20/10/2022) mengumumkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya tiga zat berbahaya dalam kandungan obat sirop yang diminum pasien anak penderita gagal ginjal akut.
Tiga zat kimia tersebut adalah ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE).
Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) dalam laman Instagram @idai_ig (19/10/2022) mengunggah 3 rekomendasi IDAI untuk para orangtua.
Pertama, masyarakat dianjurkan untuk sementara waktu tidak membeli obat bebas tanpa rekomendasi tenaga kesehatan, sampai Kemenkes dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) merilis hasil investigasi terkait penyebab kasus gangguan ginjal akut.
Kedua, masyarakat diharap tenang namun tetap waspada terhadap gejala GgGAPA seperti berkurang atau tidak adanya buang air kecil (BAK) secara mendadak.
Ketiga, orangtua agar mengurangi aktivitas anak-anak, terutama balita.
Keempat, orangtua agar menjauhkan anak dari kegiatan berisiko memicu infeksi seperti berada dalam ruang tertutup, berada di kerumunan ramai, dan tidak menggunakan masker.
KOMENTAR ANDA