Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

VARIAN baru dari Covid-19, yaitu XBB, yang belakangan ini membuat Singapura melakukan lockdown di sejumlah wilayahnya, ditemukan di Indonesia.

Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura mengatakan, ada bukti bahwa XBB mungkin mendorong peningkatan infeksi ulang. Sebab, sekitar 17 persen dari total kasus bulan lalu adalah kasus reinfeksi.

Di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta semua pihak bekerja sama memperkuat evektifitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan protokol kesehatan, karena virus ini sudah sampai di Indonesia.

“Singapura sekarang kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari, karena ada kasus varian baru XBB. Varian ini juga sudah masuk di Indonesia dan sedang kita amati terus,” kata Budi dalam Capaian Kerja Pemerintah 2022, Jumat (21/10).

Menkes menekankan, Indonesia belum bisa dikatakan aman dari pandemi Covid-19. Sebabm berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi, meski Indonesia berhasil mengendalikannya lebih baik dibandingkan pada awal 2020, saat pertama kali pandemi terjadi.

Fakta Varian XBB

Ada beberapa fakta terkait varian XBB ini, yaitu:

  • Sub-varian Omicron baru, strain BA.2.10 ini pertama kali muncul di India pada Agustus 2022.
  • Pengamatan dari berbagai negeri menunjukkan, sub-varian SBB menular seperti varian saat ini, tetapi tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.
  • Sebagian pasien terus melaporkan gejala ringan, seperti sakit tenggorokan atau demam tinggi, terutama jika mereka telah divaksinasi.
  • Skema vaksinasi sebelumnya, baik tiga suntikan mRNA lengkap atau 4 dosis Sinovac, masih sangat efektif mencegah penyakit parah.
  • Varian ini berisiko bagi mereka yang tidak divaksinasi.

Kepala Sub Bidang Kesehatan Dukungan Darurat Satgas Covid-19 Alexander K Ginting mengatakan, varian XBB atau BA.2.10 telah terdeteksi di beberapa negara.

Diantaranya Singapura, Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat sejak Agustus 2022. Di Singapura, telah dilaporkan lebih dari 6.000 kasus varian XBB.

“Maka ini (varian XBB) berarti sudah ada di halaman depan rumah kita. Lab Litbangkes (Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) cepat atau lambat pasti mengumumkan secara resmi,” demikian Alexander.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News