Nada Rudan berhasil membuat pameran karya seninya sendiri di Sarajevo, Juni lalu/AK/Radiosarajevo.ba
Nada Rudan berhasil membuat pameran karya seninya sendiri di Sarajevo, Juni lalu/AK/Radiosarajevo.ba
KOMENTAR

MEMASUKI usia senja, para lanjut usia (lansia) seringkali merasa kesepian. Untuk mengusir kesepian, beragam aktivitas dilakukan, seperti melukis.

Seperti halnya Nada Rudan, wanita asal Bosnia. Ia memulai melukis di usianya yang ke-87. Aktivitas itu dilakukannya untuk menyibukkan diri. Tiap hari, 5 jam ia menghabiskan waktu untuk melukis, 3 jam di pagi hari dan 2 jam di sore hari.

Dengan aktivitas ini, Rudan mengaku tidak ada rasa sepi dan bosan yang dialami.

“Saya tidak tahu apa artinya kebosanan. Saya tidak tahu apa artinya depresi. Saya selalu menemukan sesuatu untuk dilakukan,” kata Rudan.

Rudan adalah salah satu wanita yang selamat dari Perang Dunia II dan Perang Bosnia. Dirinya bekerja sebagai penjahit hingga akhir pensiun di usia 85. Setelah pension, dirinya mencari kegiatan untuk mengisi waktu luang dan pilihannya jatuh pada belajar melukis.

Cukup banyak karya lukis yang dibuatnya dan menandai ulang tahunnya yang ke-100, Rudan akhirnya membuat pameran karya seninya sendiri. Pameran dibuatnya di Sarajevo, pada akhir Juni lalu. Ada sekitar 200 lukisan yang dipamerkannya.

“Saya bertekad untuk tidak menjadi beban bagi anak-anak saya,” kata ibu dua anak, 3 cucu, dan 4 cicit ini.

Usai menggelar pameran, Rudan pergi berlibur selama sebulan di Pantai Adriatik dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Jerman, di mana putrinya tinggal. Hal ini sering dilakukannya untuk menengok anak serta cucu-cucunya.

Setelah suaminya meninggal pada 1999, Rudan sering mengunjungi Amerika Serikat, Amerika Tengah, dan banyak negara Eropa. Perjalanan itu menginspirasi banyak lukisannya, seperti gunung berapi di Hawaii atau piramida di Meksiko.

“Saya masih sehat, tangan saya stabil, mata saya berfungsi dengan baik. Saya jarang memakai kacamata saat melukis,” aku dia.

“Dan, saya tenang, tidak ingin gugup. Saya selalu berpikir dulu dan kemudian bertindak. Itu yang terpenting saat ini,” demikian Rudan.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women