Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

ANAK terlahir dengan kepribadiannya masing-masing. Untuk mengetahui karakter anak, biasanya orangtua mengikutsertakan anak pada tes kepribadian MBTI (Myers-Briggs Type Indicator).

Dari tes tersebut, ada 16 tipe kepribadian yang berbeda, salah satunya ENTJ (Extroverted, Intuitive, Thinking, Judging). Anak dengan tipe seperti ini biasanya terlihat angkuh, sombong, tapi percaya diri dan senang berbicara blak-blakan.

Anak yang memiliki tipe kepribadian ENTJ sering disebut dengan commander alias komandan. Mereka punya ciri tegas dan menyukai momentum serta pencapaian.

Anak ENTJ mengumpulkan informasi untuk membangun visi kreatif dan jarang ragu-ragu dalam bertindak berdasarkan visi tersebut. Mereka adalah pemimpin alami dari lahir.

Sayangnya, anak ENTJ punya tingkat rasionalitas yang seringkali kejam, menggunakan dorongan, tekad, dan pikiran yang tajam untuk mencapai tujuan apapun yang sudah ditetapkan untuk diri sendiri.

Ciri-Ciri Anak ENTJ

Remaja yang memiliki kepribadian ENTJ cenderung memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Senang menghabiskan waktu Bersama orang lain.
  • Suka memikirkan masa depan.
  • Menekankan informasi yang objektif dan logis saat membuat keputusan.
  • Perencana, rasional, pandai menemukan masalah, unggul dalam mengambil alih.
  • Senang menyembunyikan emosi, karena itu kelemahan yang tidak boleh diketahui orang lain.

Kelebihan dan Kekurangan Anak ENTJ

Sama seperti anak dengan kepribadian lain, anak-anak ENTJ punya beberapa kelebihan. Seperti efisien, energik, percaya diri, berkemauan keras, pemikir strategis, karismatik dan inspiratif.

Tapi, mereka pun memiliki kekurangan yaitu keras kepala dan dominan, tidak toleran, tidak sabar, terlihat sombong, dingin dan kejam, serta buruk dalam menangani emosi.

Membesarkan Anak ENTJ

Saat Ayah dan Bunda punya anak dengan tipe kepribadian ENTJ, sebaiknya lakukan pola asuh yang sesuai demi menunjang tumbuh kembang yang optimal.

  • Bantu anak memahami, bahwa emosi adalah hal yang normal.
  • Berikan contoh emosi pada anak.
  • Hindari ikut campur saat anak mengerjakan tugas atau dihadapkan dengan masalah.
  • Lakukan kegiatan yang memberikan anak kendali dan otonomi.
  • Perhatikan perubahan emosinya.

Cobalah untuk membuat anak berhubungan dengan lingkungan sekitar, untuk membantunya keluar dari stres. Ajak mereka pergi jalan-jalan, menikmati es krim, olahraga, atau aktivitas fisik lainnya untuk membantunya menghilangkan stres.




Nilai Rapor Menurun, Berikut Cara Ayah Bunda Menegur Si Kecil Agar Termotivasi

Sebelumnya

Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting