Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

ANAK-anak sering menghadapi persoalan mengontrol emosi. Meskipun kemarahan adalah emosi yang normal dan harus diungkapkan, ada beberapa ekspresi kemarahan yang bisa membuat seorang anak justru menjadi kasar dan agresif.

Mengendalikan emosi memang bukan hal yang mudah, tapi bukan berarti tidak bisa ditangani. Anak perlu mengetahui bagaimana cara menyalurkan amarahnya dengan cara yang sehat dan aman.

Tujuannya, untuk mengajarkan anak agar mengidentifikasi tanda-tanda kemarahan dan menemukan cara yang tenang dan produktif, sebelum melakukan tindakan.

Ada satu teknik yang dikenal dengan NLP, yang bisa membantu anak untuk melepaskan emosinya. NLP adalah Neuro Linguistic Programming, bagaimana manusia memrogram sebuah cara yang hebat dan efisien berdasarkan neuro dan linguistic untuk mencapai tujuannya.

Maksudnya, dengan memilih kata-kata yang tepat, diucapkan dengan cara yang tepat dan disertai ekspresi dan gaya tubuh yang tepat, maka orangtua bisa membantu anak untuk melepaskan emosinya dengan maksimal.

  • Building rapport (pendekatan).

Masuklah ke dunia mereka. Tanyakan apa yang terjadi padanya untuk membangun kepercayaan diri anak. Jangan lupa gunakan Bahasa tubuh yang tepat, mulai dari mimic wajah, intonasi, dan tatapan mata.

  • Mirroring (meniru gaya bicara).

Ekspresikan emosi anak dengan gaya Bunda meniru gayanya. Dengan begitu anak bisa leluasa mengekspresikan emosinya.

  • Tunjukkan bahwa orangtua sependapat/satu topik dengan pembicaraannya.
  • Gunakan teknik pacing-leading, yaitu eksplorasi kata-kata “iya, betul, atau ayah/ibu ngerti banget”.
  • Duplikasi cara ia menggerakkan tangan, berkedip, posisi kaki dan juga gesture tubuh lainnya.

Anak tidak dapat mengekspresikan emosinya dengan lingkungan, terutama dengan teman sebaya, sehingga terkadang sering memberontal dikarenakan bosan dengan aktivitasnya.

Dalam hal ini, tentu tumbuh kembang anak akan berjalan dengan lebih baik lagi. Sebab, anak bisa meluapkan emosinya dengan cara yang bijaksana dan menyalurkannya dengan baik.




Nilai Rapor Menurun, Berikut Cara Ayah Bunda Menegur Si Kecil Agar Termotivasi

Sebelumnya

Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting