SEBANYAK 10 dari 20 persen pasien kanker alias satu dari lima pasien kanker meninggal dunia dikarenakan malnutrisi, bukan karena penyakitnya sendiri.
Data RS Kanker Dharmais juga menyebutkan 50 pasien kanker berisiko malnutrisi.
Berdasarkan fakta tersebut, pemberian nutrisi menjadi sangat penting bagi pasien kanker untuk membantunya melewati berbagai pengobatan sekaligus menjaga kualitas hidupnya.
Malnutrisi merupakan sebuah kondisi saat tubuh kekurangan protein energi dan zat gizi lain yang bisa mengakibatkan perubahan komposisi tubuh hingga penurunan fungsi fisik maupun mental.
Terlebih lagi bagi pasien kanker, kekurangan nutrisi akan meningkatkan risiko infeksi yang membuat perawatan akan berjalan semakin panjang. Dan secara fisik, malnutrisi dapat terlihat dari berat badan yang menurun terus-menerus.
Kita mengetahui bahwa ada sejumlah gangguan makan yang bisa dialami pasien kanker mulai dari mulut kering akibat sariawan, indera pengecap yang bermasalah, hingga mual dan muntah.
Namun jangan sampai terjadi malnutrisi, karena bisa mempengaruhi respons terapi, kualitas hidup menurun secara fungsional, dan harapan hidup berkurang.
Dengan pemberian nutrisi yang baik, maka akan meminimalkan potensi infeksi pada pasien kanker sehingga fase penyembuhan bisa berjalan lancar bahkan lebih cepat. Nutrisi yang terjaga juga membuat pasien lebih sehat dan merasa nyaman.
Agar nutrisi pasien kanker terpenuhi, mereka diperbolehkan makan apa saja, namun protein hewani dan protein nabati sampai 1,5 gram per kilogram berat badan setiap harinya.
Tak hanya protein, lemak dari omega 3 sebagai lemak tak jenuh juga harus dipastikan untuk dikonsumsi, bersama dengan karbohidrat, vitamin, juga mineral. Sayur dan buah juga menjadi pelengkap nutrisi yang bisa dikonsumsi pasien kanker.
Protein dan lemak bagus harus terpenuhi dengan baik. Nasi bukanlah yang utama. Barulah setelah itu memperhatikan sayur dan buah. (F)
KOMENTAR ANDA