Penjelasan Menkes dan Kepala BPOM di Istana Kepresidenan Bogor/ Kompas
Penjelasan Menkes dan Kepala BPOM di Istana Kepresidenan Bogor/ Kompas
KOMENTAR

KEPALA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menjelaskan akan melaporkan dua industri farmasi ke polisi terkait dugaan penggunaan kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam obat sirop produksi mereka.

Meski demikian, Kepala BPOM menolak membuka dua nama produsen obat tersebut.

"Kami sudah mendapat dua industri farmasi yang akan ditindaklanjuti menjadi pidana," ujar Kepala BPOM dalam konferensi pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor (24/10/2022).

Alasan di balik pengaduan tersebut adalah kandungan EG dan DEG dalam produk obat sirop yang dibuat dua industri farmasi tersebut berada dalam konsentrasi yang sangat tinggi.

Angka yang tinggi tersebut sangat beracun dan menjadi penyebab yang mempercepat terjadinya penyaki gagal ginjal akut.

Kandungan EG dan DEG yang sangat tinggi itu mengindikasikan bahwa dua zat itu tidak hanya sebagai kontaminan.

Kedeputian Bidang Penindakan BPOM telah ditugaskan untuk menindaklanjuti laporan kasus tersebut dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Termasuk tentang penyidikan perkara pidana yang akan segera dilakukan.

Kepala BPOM menegaskan pihaknya akan segera menginformasikan perkembangan kasus gangguan ginjal akut ke masyarakat.

Dalam rapat terbatas, Presiden Joko Widodo menegaskan agar BPOM selalu berhati-hati dan lebih cermat dalam pengujian obat-obatan.

Terkait kasus gangguan ginjal akut yang makin banyak, Kementerian Kesehatan RI sudah merilis daftar 156 obat sirop yang dianggap aman. Namun hingga saat ini, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan menghindari obat berbentuk cair (sirop).  

Gangguan ginjal akut telah menyebabkan 141 kasus kematian (per 24/10/2022).

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan akan segera membentuk tim terkait produsen obat sirop yang dikonsumsi korban meninggal dengan vonis gagal ginjal akut.

Pembentukan tim tersebut sesuai permintaan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News