BOSAN juga ya, kalau setiap hari harus ngomel-ngomel ke anak untuk sekadar mengingatkan mereka tentang beberapa hal. Ingin rasanya anak bisa mengerjakan kewajibannya sendiri, tanpa harus diomeli.
Sebenarnya, caranya cukup mudah. Coba deh Bunda ajak mereka untuk membangun rutinitas. Ajari anak untuk membuat jadwal sehari-hari, mau mengerjakan apa saja atau kegiatannya apa saja.
Mengutip laman Instagram Audrey Susanto, MPsi, MSc, seorang psikolog, ada beberapa cara membangun rutinitas:
- Membuat jadwal kegiatan bersama dengan anak.
- Diskusikan apa saja hal yang perlu diselesaikan (misalkan waktu tidur dan tugas sekolah).
- Ambil foto ketika anak sedang mengerjakan tugasnya.
- Ketika menyuruh anak, cukup tanyakan, “Jadwal kamu setelah ini apa, ya?”
Rutinitas terjadwal membuat anak percaya bahwa mereka mampu menjalankan apa yang telah disepakati, juga membimbing anak, tahu kapan perlu dibantu atau tidak.
Namun ketika membangun rutinitas, jangan memberikan hasil berupa barang. Tapi, percaya saja bahwa anak mampu menjalankan rutinitas yang telah disepakati.
Jangan pula membantu anak sepenuhnya tanpa membiarkan anak mencoba. Cukup bimbing anak agar mereka tahu kapan membutuhkan bantuan atau tidak.
Ketika anak berhasil menjalankan rutinitas, akan muncul perasaan berhasil dan mereka akan belajar hingga bisa melakukannya sendiri.
Libatkan anak dalam mmebuat jadwal hariannya, tulis di karton atau papan yang menarik, dan biarkan ia menghiasnya. Hal ini juga akan memotivasi anak untuk selalu melihat jadwalnya.
Ketika anak memiliki rutinitas harian yang dapat diprediksi, itu mengingatkan mereka bahwa ada dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih.
Rutinitas pada anak tidak hanya memiliki manfaat emosional, tetapi juga manfaat kesehatan bagi anak. Misalnya, ketika orangtua mengajarkan anak untuk mandi dan menyikat gigi, berarti orangtua menanamkan rutinitas pada anak tentang kebersihan dan kesehatan pribadi yang baik.
KOMENTAR ANDA