Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

SETIAP orang ingin hidup bahagia, tapi sulit sekali untuk mewujudkannya. Karena, banyak dari kita yang lebih sibuk memikirkan perasaan orang lain, alih-alih memikirkan diri kita sendiri.

Padahal, pikiran ini membuat kita terbelenggu pada perasaan tidak cukup. Sementara, kita tidak bisa membuat semua orang suka dengan kita. Inilah yang akhirnya membuat kita jauh dari bahagia.

Nah, belakangan banyak orang membicarakan tentang Stoikisme. Ini adalah sebuah filosofi yang mengajarkan kepada manusia cara untuk menciptakan kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan yang nyata.

Ini berkaitan erat dengan fokus kita terhadap hal-hal yang bisa atau tidak bisa kita kendalikan.

Menurut konsep stoikisme, jalan mudah untuk menuju hidup yang bahagia didasarkan pada prinsip:

  • Membuat perbedaan, mana hal-hal yang ada dalam kendali kita dan mana hal-hal yang berada di luar kendali kita.
  • Kemampuan dalam melihat diri, dunia, dan manusia lain secara objektif, dan menerima sifat mereka apa adanya.
  • Disiplin mencegah diri sendiri dikendalikan oleh keinginan untuk bahagia atau takut terhadap rasa sakit dan juga penderitaan.

Pikiran tenang adalah langkah awal untuk melakukan sesuatu. Mungkin sudah beberapa kali mencoba untuk mengendalikan suasana dengan baik, namun distraksi kapan saja dapat merusak konsentrasi.

Filsuf Yunani Epitectus mengatakan, bahwa hkamu hidup pasti akan menemukan kesialan dan hal-hal yang dapat memancing emosi. Keadaan ini yang membuat kamu terdistraksi.

Untuk meredakannya, kamu harus tahu bahwa ada pilihan untuk keluar dari distraksi tersebut. Caranya, dengan meluapkan emosi jika memang bisa membuatmu menjadi lega.

Tapi perlu diingat, lakukan di atas kendalimu agar tidak menjadi bumerang dan menjauhkanmu dari pikiran tenang.

Mendengarkan juga sangat nyata membuat kamu lebih tenang daripada banyak berdepat. Dengan lebih banyak mendengarkan, kamu bisa lebih memahami pendapat orang lain. Jika pendapatnya berbeda, tidak perlu ambil pusing tentang hal itu.

Terakhir, mulailah untuk tidak memikirkan reaksi yang diberikan orang lain terhadap ucapanmu. Tetapi, pastikan juga kalau kamu tidak mengatakan hal-hal yang sia-sia dan selalu bersikap baik terhadap lawan bicara.




Masakan Mudah Gosong, Sudahkah Bunda Lakukan 6 Langkah Ini?

Sebelumnya

Tips Menikmati Akhir Pekan ‘Anti-Boring’ Bersama Keluarga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family