KOMENTAR

SEJAK dahulu, stasiun televisi gemar menayangkan film-film horor di malam Jumat. Tak pelak muncul anggapan seolah Jumat adalah hari menakutkan bahkan mengandung malapetaka.

Maka ramai-ramailah aksi protes saat itu bergema, kalangan muslim yang paling gencar menolak tayangan mistis menyeramkan di malam Jumat. Alasannya, dalam agama Islam justru Jumat adalah hari yang penuh keberkahan.

Sangat disayangkan apabila kaum muslimin sendiri justru tidak mengetahui rahasia keberkahan ini.

Imam al-Ghazali pada buku Mukasyafatul Qulub, Menyingkap Tabir Hati untuk Mendekati Allah (2020: 587) mengungkapkan:

Dalam hadis Anas, dari Nabi bersabda, “Jibril mendatangiku. Di telapak tangannya ada cermin putih, dan dia berkata, ‘Ini adalah Jumat yang diwajibkan oleh Tuhanmu kepadamu, agar hari itu menjadi hari raya untukmu dan untuk umatmu setelahmu.’

Aku bertanya, ‘Apa yang kami miliki pada hari itu?’

Jibril menjawab, ‘Pada hari itu, engkau memiliki sebaik-baiknya waktu. Barang siapa yang berdoa kebaikan pada waktu itu, lalu dia mendapatkan bagian, maka Allah Swt. akan memberikannya. Jika dia tidak mendapatkan bagian, maka Dia menyimpankannya yang lebih besar dari bagian itu untuknya. Jika dia memohon perlindungan dari sebuah keburukan yang tertulis untuk dirinya, maka Allah Swt. akan menghindarkannya dari yang lebih besar dari ketetapan itu. Hari itu adalah tuan pada hari di sisi kami. Kami menyebutnya Hari Tambahan di akhirat.’

Aku bertanya, ‘Kenapa?’

Jibril menjawab, ‘Tuhanmu menjadikan sebuah lembah yang lebih harum dari misik dalam surga. Jika hari Jumat tiba, Dia yang Mahaluhur turun dari ‘Illiyyin di atas kursi-Nya, lalu Dia bertajalli kepada mereka hingga mereka bisa melihat wajah-Nya yang Mahamulia.”

Hadis yang cukup panjang ini telah menguraikan Jumat adalah sebaik-baiknya waktu bagi kaum muslimin. Jibril menganjurkan agar umat Islam meraih keberkahan Jumat dengan cara berdoa kebaikan sehingga Tuhan melimpahkan lebih besar dari yang dipintanya.

Kita pun dapat memohon perlindungan kepada Allah Swt., sehingga Tuhan pun  menyelamatan diri kita dari malapetaka yang lebih buruk dari yang pernah dibayangkan.

Dan harapan kaum muslimin untuk dekat berdampingan dengan Rasulullah saw. sebetulnya masih terbuka lebar, kendati tidak memungkin terjadi di dunia, tetapi di akhirat peluang itu masihlah ada. Di antara caranya adalah dengan berpandai-pandai dalam memanfaatkan peluang di hari Jumat yang barakah.

Imam Baihaqi dalam buku Waktu-Waktu Penuh Berkah Khazanah Islam Klasik (2017: 273-274) menerangkan:

Anas ibn Malik berkata, Nabi saw. pernah bersabda, “Sesungguhnya yang paling dekat denganku di antara kalian -di mana pun berada- pada Hari Kiamat kelak adalah orang yang paling banyak membaca salawat untukku ketika di dunia. Barang siapa membaca salawat untukku di hari Jumat dan malam Jumat maka Allah akan memenuhi seratus keperluannya; tujuh puluh darinya adalah keperluan di akhirat dan tiga puluh sisanya adalah keperluan di dunia. Allah mewakilkan salawat kalian kepada malaikat dan memasukkannya ke kuburku seperti halnya kalian menerima hadiah. Malaikat itu memberitahuku siapa saja yang membaca salawat untukku, nama dan nasabnya hingga sanak keluarganya, lalu aku akan (mencatat)nya di sisiku dalam sebuah lembaran putih.”

Salawat adalah amalan mulia yang berlimpah pahala, tapi salawat di hari Jumat punya khasiat lebih dahsyat, yakni dapat mendekatkan kita dengan sang kekasih Allah Swt., Nabi Muhammad saw. Jelas sekali amalan di Jumat barakah macam ini terlalu sayang bila terabaikan.

Abu Ahmad Najieh pada buku Fikih Mazhab Syafi’i (2019: 386-387) menjelaskan:

Abdullah bin Abu Aufa meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Perbanyaklah bersalawat kepadaku di hari Jumat, karena (salawat) itu sampai kepadaku dan aku mendengarnya.”

Kami mendengar sebuah hadis bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang paling dekat denganku di antara kalian di surga adalah orang yang paling banyak membaca salawat kepadaku. Karena itu, perbanyaklah salawat kepadaku di Malam al-Gharra’ dan Yaum al-Azhar.” Yang dimaksud dengan Malam al-Gharra' dan Yaum al-Azhar adalah Malam Jumat dan Hari Jumat.

Selain shalat Jumat yang memang sudah sama-sama diketahui, ternyata masih banyak amalan kebajikan yang dapat kita lakukan demi meraih keberkahan. Oleh sebab itu, marilah manfaatkan Jumat barakah dengan penuh semangat meraih berbagai keutamaan.




Menyongsong Resesi 2025 dengan Ketenangan Batin

Sebelumnya

Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur