Pemuda penerus bangsa/ ANTARA
Pemuda penerus bangsa/ ANTARA
KOMENTAR

WORLD Health Organization (WHO) dalam rangka memperingati International Youth Day 2022 menyebutkan bahwa lebih dari 1,5 juta pemuda di seluruh dunia meninggal dunia dalam jangka waktu satu tahun.

Data WHO tersebut mengindikasikan bahwa hampir 5.000 pemuda meninggal setiap hari, dengan penyebab yang berbeda-beda.

Adapun definisi pemuda menurut WHO lebih kepada penduduk dengan usia 10-24 tahun.

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama menyebutkan ada empat penyebab utama kematian pada generasi muda dunia, seperti dilaporkan ANTARA.

Empat penyebab utama tersebut adalah kecelakaan (baik lalu lintas maupun tenggelam), kekerasan fisik (salah satunya dalam perkelahian atau tawuran), menyakiti diri sendiri (self harm), hingga pernikahan dini.

Terkait pernikahan dini di kalangan generasi muda, dilaporkan ada 41 kelahiran per 1.000 remaja putri usia 15-19 tahun yang menyebabkan gangguan maternal dan berakhir kematian.

Memperhatikan data tersebut, jelaslah bahwa kesehatan pemuda menjadi hal yang urgen untuk dikritisi karena sangat mempengaruhi kualitas generasi penerus masa depan yang menjadi tulang punggung pembangunan bangsa dan kemajuan negara.

Dari empat data di atas juga terlihat bahwa selain kesehatan fisik, kesehatan mental remaja sudah tidak boleh dipandang sebelah mata.  Separuh dari penderita gangguan mental pada orang dewasa diketahui sudah dimulai sejak usia 14 tahun.

Karena tidak terdeteksi dan tidak mendapat penanganan dini, tidak mengherankan bila kondisi itu secara kumulatif membentuk beragam gangguan mental di masa dewasa. Salah satu yang terlihat jelas adalah perilaku sosial yang tidak sehat di tengah masyarakat.

Di tengah perubahan zaman yang disesaki kemajuan teknologi informasi, semakin banyak potensi yang bisa membahayakan kesehatan mental remaja. Media sosial bahkan disebut sebagai salah satu penyebab terbanyak remaja bunuh diri.

Prof. Tjandra Yoga mengimbau Kementerian Kesehatan RI untuk bersikap transparan kepada masyarakat tentang kondisi terkini kesehatan pemuda Indonesia sebagai sebuah bentuk kepedulian dalam rangka memaknai Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News