TIM Laboratorium Forensikk (Labfor) Polri hingga kini masih mempelajari sampel pasien gangguan ginjal akut yang menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit di berbagai daerah.
Selama proses penyelidikan ini, pemeriksaan sampel yang dilakukan tim Labfor Polri juga didukung oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Penelitian terhadap sampel ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dari gangguan ginjal akut yang menyerang lebih dari 200 anak Indonesia di berbagai daerah.
Tim gabungan penanganan kasus gangguan ginjal akut meneliti sampel pasien yang meliputi obat yang diminum pasien, sampel urine, sampel darah, dan rekam medis yang mencatat perawatan pasien yang dilakukan dokter. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo (31/10/2022).
Hasil sampel para pasien dari berbagai daerah tersebut dikumpulkan oleh tim gabungan dan dibawa ke Jakarta untuk penelusuran lebih mendetail demi mengetahui penyebab terjadinya gagal ginjal akut.
"Setiap daerah berbeda kasusnya, makanya sampel-sampel dikumpulkan lalu dibawa ke Jakarta untuk diteliti. Setelah itu akan dilakukan analisis, dirapatkan oleh para ahli, baru dibuat satu kesimpulan," ujar Dedi, seperti dilaporkan ANTARA.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pol Pipit Rismanto menyatakan bahwa tim gabungan Polri sedang mendalami dan mengumpulkan sampel demi mengetahui apakah gagal ginjal akut diakibatkan obat atau faktor lainnya.
Dirtipidter juga tengah mendalami dua perusahaan farmasi yang diduga memproduksi obat dengan kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang melebihi ambang batas aman.
Diketahui bahwa BPOM sudah menyegel dua perusahaan tersebut selama pemeriksaan masih berlangsung. Bahkan tidak tertutup kemungkinan penyelidikan akan dikembangkan ke perusahaan farmasi lain—tidak berhenti pada dua perusahaan saja.
Data Kementerian Kesehatan RI per 24 Oktober 2022 menyebutkan ada 245 kasus gagal ginjal akut terjadi di 26 wilayah di seluruh Tanah Air.
Dari 245 pasien tersebut, 141 pasien meninggal dunia, 66 pasien masih dirawat di rumah sakit, dan 38 pasien berhasil sembuh.
KOMENTAR ANDA