KITA seringkali menemukan menu sayur yang digoreng pada beberapa restoran atau rumah makan. Di antaranya ada kol goreng, terong goreng, tempura sayuran, juga keripik sayuran. Menu tersebut muncul karena beberapa konsumen merasa bahwa sayuran yang digoreng dalam minyak yang banyak (deep frying) terasa lebih nikmat.
Namun apakah sayuran goreng menyehatkan?
Sayuran menyerap banyak lemak. Teknik memasak dengan menggoreng atau deep frying akan membuat bahan makanan menyerap minyak sangat banyak. Termasuk saat menggoreng sayuran segar, yang seharusnya rendah lemak maka akan sangat banyak lemak terserap oleh sayuran tersebut.
Hal itu akan membuat sayuran berubah sifat menjadi karsinogenik, yang dapat meningkatkan penyakit jantung, kanker serta hipertensi.
Merusak kandungan vitamin dan mineral. Metode menggoreng dalam minyak banyak dapat merusak kandungan vitamin dan mineral yang terdapat di dalam bahan makanan. Akibatnya, sayuran yang awalnya mengandung vitamin dan mineral, kadarnya akan berkurang karena kerusakan yang timbul setelah dipanaskan.
Terjadi perubahan kimia. Proses memasak dengan cara menggoreng terlalu lama dan terus menerus dapat membuat suhu minyak menjadi sangat tinggi. Hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya perubahan struktur kimia minyak dan sayuran yang digoreng tersebut.
Apalagi jika minyak tersebut sudah digunakan berulang kali, maka struktur lemak di dalam minyak akan berubah menjadi lemak trans. Pada saat sayuran digoreng, maka lemak trans yang masuk ke dalam sayuran akan semakin banyak. Saat dimakan, lemak trans tersebut ikut masuk ke dalam tubuh lalu meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
Tak hanya itu, zat antioksidan yang terdapat di dalam sayuran juga akan rusak. Sayuran pun tak lagi menyehatkan.
Melihat banyak bahaya yang ditimbulkan dari sayuran goreng, jauh lebih bijak untuk kita membatasi konsumsinya.
Kita bisa mencari metode lain untuk memasak sayuran. Jauh lebih sehat untuk menumisnya dengan minyak yang sedikit dan waktu yang sebentar agar tidak merusak kandungan gizi dalam sayuran.
KOMENTAR ANDA