KOMENTAR

SETIAP orangtua ingin anak menjadi tangguh di masa dewasanya kelak. Karena itulah banyak orangtua menomorsatukan pendidikan anak demi mewujudkan keinginan tersebut.

Namun ternyata, survei World Economic Forum terhadap para pekerja menunjukkan bahwa kepintaran akademik tidak melulu menjadi hal terpenting yang dibutuhkan untuk menjadi sukses di masa depan.

Hasil survei tersebut memperlihatkan 5 keahlian yang pasti dibutuhkan anak di masa dewasanya kelak, terutama dalam dunia profesional.

1# Kreativitas, yaitu kemampuan untuk menyelesaikan berbagai masalah penting dengan cara atau pendekatan yang baru. Juga bagaimana berimajinasi melewati batasan berbagai disiplin ilmu untuk menghasilkan karya.

2# Bidang digital, yaitu kemampuan untuk menguasai bentuk baru teknologi digital khususnya terkait desain algoritma dan pengelolaan data.

3# Kolaborasi, yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain untuk menyelesaikan tugas. Termasuk bagaimana menyesuaikan apa yang kita dengan apa yang dibutuhkan orang lain.

4# Kewarganegaraan global, yaitu kemampuan untuk menghargai orang-orang dari latar budaya berbeda. Ditunjang dengan niat tulus untuk mengembangkan keberagaman, persamaan, dan kebersamaan.

5# Pengabdian terhadap lingkungan, yaitu kemampuan untuk memahami keterbatasan dan kerapuhan ekosistem alam dan berinteraksi dengan kondisi tersebut dalam upaya berkelanjutan.

Ketika kita (orangtua-red) 'berinvestasi' dengan mengedukasi anak agar memiliki 5 kompetensi tersebut sejak dini, itu artinya kita telah menyiapkan sosok orang dewasa yang sukses dan tangguh di kemudian hari.

Lima keahlian tersebut tidak hanya menjadikan anak sebagai manusia unggul, tapi kesuksesannya juga akan berkontribusi pada penguatan dan peningkatan ekonomi dunia.

Dan dengan menyiapkan sosok dewasa yang sukses, kita juga turut menciptakan tatanan komunitas masyarakat dunia yang kuat, kompak, dan berkelanjutan.

Sayangnya, masih sedikit sekali anak dan generasi muda yang on the track untuk mengembangkan potensi diri demi masa depan yang cerah. Untuk itulah dibutuhkan kepedulian sosial untuk agar setiap anak memiliki akses untuk meningkatkan kualitas dirinya.




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting